Descargar la aplicación
19.23% PORTAL: terhubungnya dua dunia yang berbeda / Chapter 35: Chapter 34 - Mereka Kembali, Musuh! (Bagian 3)

Capítulo 35: Chapter 34 - Mereka Kembali, Musuh! (Bagian 3)

Teo keluar dari bangunan sekolah. Karena ia tidak melihat Zack dibelakang, ia pun pergi ke penginapan. Di dalam tidak seperti biasanya, disana sepi, hanya ada beberapa orang saja dan Zack yang sedang makan. Zack melihatnya dan ia pun menyapanya "Teo! Sudah selesai?" Tanyanya.

"Ya begitulah," Ucap Teo sambil berjalan mendekatinya.

"Kau ingin?" Tawar Zack yang sedang memakan bola daging.

"Ah ya, Aku juga mulai lapar," Ucap Teo lalu ia pun duduk di dekat Zack.

"Pelayan! Tolong satu lagi," Ucap Zack memanggil pelayan itu.

Untuk beberapa saat, Teo menghela nafasnya berat, ia pun membaringkan kepalanya diatas meja dengan posisi duduk "Kau baik-baik saja?" Tanya Zack

"Entahlah, tapi Aku merasa lelah," Ucap Teo dengan mempertahankan posisinya sekarang, beberapa kali ia juga menghela nafasnya.

"Heee, jadi apa yang Nona Theresa bicarakan denganmu?" Tanya Zack lagi karena penasaran.

Namun, Teo hanya terdiam dan terus menutupi wajahnya. Ia bukan tidak mau, tapi ia tidak mendengarnya 'Mengerikan, Aku harusnya berhati-hati dengan orang itu, aaaah sial … Sepertinya Aku akan trauma,' keluh Teo yang masih merasa merinding ketika mengingatnya.

"Teo? Ada apa denganmu? Tubuhmu gemetaran begitu, Kau sakit?" Tanya Zack lagi yang kini khawatir melihat rekannya seperti energi kehidupan rekannya di serap habis.

"Hah? Aaah, Aku baik-baik saja," Ucap Teo tanpa menggerakan tubuhnya sedikitpun.

"Maaf telah menunggu, ini pesanan Anda," Ucap pelayan membawakan piring dengan bola daging penuh diatasnya.

"Ah terima kasih," Ucap Teo kali ini disertai dengan dirinya yang menegakkan tubuhnya lagi. Tidak langsung dimakan, ia hanya menyentuh bola daging itu "Ini daging apa?" Tanya Teo.

"Hmm? Daging sapi, memang kenapa?" Jawab Zack dan bertanya balik kepada Teo.

"Hee begitu ya," Teo langsung memakannya. Karena bola daging yang masuk ke mulutnya, mata Teo terbuka lebar. Ia merasakan rasa yang belum pernah ia rasa "A-Apa ini!?"

"Ada apa!? Apa tidak enak?" Tanya Zack karena terkejut.

Teo pun menakan satu bola daging lagi, wajahnya dengan jelas menunjukkan kalau ia sangat menikmatinya "Enak!" Ucapnya lalu ia pun memakannya sampai habis "Mmmmm! Apa ini, Aku belum pernah meraskannya, dagingnya juga empuk. Uuuuuh, rasanya hebat!" Ucap Teo setelah memakan habis bola daging yang ada dipiringnya.

Zack tidak percaya dengan apa yang ia lihat, baginya bola daging itu biasa saja. Bahkan ia sebenarnya merasa bosan dengan bola daging yang ia makan di tempat ini "A-Apa seenak itu?" Tanya Zack.

"Ya! Aku sama sekali belum pernah merasakannya! Oh, apa karena bumbu masaknya ya? Yah bisa saja ini kan dunia–."

"Waaaaa! Teo, apa yang Kau katakan keras-keras begitu!" Zack langsung memotong ucapannya karena Teo hampir saja keceplosan mengatakan apa yang seharusnya Teo sembunyikan "Kau ini,  apa bola dagingnya memang seenak itu ya?"

"Ya, Aku belum pernah merasakannya, banyak sekali rasa di satu bola daging! Ini hebat!" Ucap Teo memberitahu apa yang ia rasakan meskipun Zack tidak mengerti apa yang Teo rasakan.

"O-Oh begitu ya, yah memang mereka memakai banyak rempah sih, jadi mungkin ada rempah yang tidak kamu tahu,"

"Tolong tambah!" Teo tidak mendengar penjelasannya dan meminta bola daging itu lagi kepada pelayan.

"Hey, siapa yang akan membayar itu?"

"Hmm? Ya karena Aku belum mendapat uang, jadi Kau yang bayar," Lalu sepiring bola daging datang lagi dan Teo memakannya tanpa merasa keberatan sama sekali.

"Kau ini, ya biarlah. Sebentar lagi juga

Tuan kita akan membayar kita sih," Ucap Zack sambil memakan bola dagingnya.

"Eh? Jadi kita akan dibayar?"

"Tentu saja, meskipun Aku mengabdi kepada keluarga Blouse, Aku tetap saja bekerja sebagai pengawal mereka," Ucap Zack.

Pintu penginapan tiba-tiba terbuka dan beberapa pria dengan beragam senjata yang mereka bawa, masuk kedalam penginapan. Mereka mengambil tempat duduk masing-masing dan bersebrangan dengan tempat duduk Teo dan Zack "Pelayan tolong Vine-nya," Ucap pria berotot dengan pedang besar di punggungnya.

"Hey Kau baru saja minum, yakin mau minum lagi?" Tanya orang yang tubugnya lebih kecil di depannya.

"Santai saja, Aku kuat minum beginian," Ucap pria berotot itu dengan sombong, diantara mereka berdua ada satu orang di dekat mereka yang terus melihat kearah Teo. Ia menatapnya dengan tatapan datar, meski tatapannya begitu, pria besar berotot yang duduk di dekatnya merasa kalau orang itu penasaran dengan Teo "Hey, Kau penasaran dengannya?" Tanya pria bertot itu.

"Ah dia ya, akhir-akhir ini dia membuat heboh ya, padahal hanya orang baru," Sahut pria kurus.

"Ini Vine nya," Ucap Pelayan yang datang dengan sebotol minuman beralkohol.

Meski begitu, pria yang terus melihat Teo itu sama sekali tidak memalingkan wajahnya dari Teo dan tatapannya tiba-tiba berubah menjadi tajam saat melihat Teo yang sedang menikmati bola dagingnya.

"Uwah!" Zack menyadari tatapan tajam orang itu "He-Hey! Teo cepatlah habiskan makananmu!" Ucap Zack karena merasakan aura yang buruk dari orang yang menatap Teo itu.

"Hah? Kenapa? Aku sedang enak makan, jangan mengganggu," Ucap Teo lalu memakan bola dagingnya lagi tanpa masalah sama sekali.

"Astaga dia ini. Ah–." Zack langsung terdiam dan memalingkan wajahnya ketika melihat orang yang tadi terus menatap Teo itu, kini ia datang menghampiri Teo, dengan pedang panjang ditangannya.

"Hey! Bertarunglah denganku!" Ucap pria itu terdengar sangat sungguh-sungguh dengan emosi yang meluap, ia sampai mengarahkan pedangnya kearah Teo dan itu membuat Teo mematung untuk sesaat.

Semua perhatian tertuju kepada mereka, namun ditengah-tengah suasana yang panas itu, orang yang diacungkan pedang itu, lanjut kembali makan seperti tidak terjadi apa-apa "Sialan! Dengarkan Aku!" Teriak pria itu.

"Tidak," Jawab Teo singkat lalu lanjut makan dan mengabaikannya lagi.

"Hah!?"

"Aku sedang makan, tolong jangan ganggu. Uwooh! Empuk sekali, hebat!" Ucap Teo malah memuji makanannya ditengah suasana yang memanas itu.

"Hei, jangan abaikan aku!" Ucap pria itu yang mulai terlihat kesal dengan Teo.

"Aku sudah bilang, Aku sedang makan. Lagipula Aku tidak memiliki alasan untuk berduel denganmu," Ucap Teo dengan santai meski sedang ada pedang yang ingin menusuk lehernya.

"Geh! Jika Kau benar-benar ksatria dari keluarga Blouse, Kau harus menunjukan kekuatanmu!" Ucap orang itu dengan sangat serius.

"Oh! kau kan ..." 

"Zack, kau mengenalnya?" Tanya Teo.

"Y-Ya begitulah," Zack mengingat siapa orang itu, orang yang menantang Teo, ia mengingatnya. Zack menghela nafasnya, ia tidak memberitahu Teo siapa dia "Teo, terima saja. Kalau Kau menolaknya, dia tidak akan berhenti menantangmu," Zack malah menyuruhnya untuk menerima tantangannya.

"Eeeeeh? Kenapa Kau malah mendukungnya?" Tanya Teo sedikit kecewa dengan Zack.

"Sudahlah, Aku mengenalnya. Jadi ikuti saja, ya!" Bisik Zack dengan sangat serius.

Akhirnya karena rekannya begitu serius berkata begitu, Teo pun menghela nafas dengan kasar lalu berdiri "Baiklah, Ayo selesaikan ini dengan cepat … Aku masih ingin makan soalnya," Ucap Teo, wajahnya sama sekali tidak terlihat senang, tatapannya dingin dan raut wajahnya menjadi sangat datar.

Setelah membuat keputusan itu, mereka semua keluar dari penginapan untuk melihat pertarungan antara Teo dan pria asing itu. Mereka berdua masing-masing bersiap untuk melakukan duel, Teo terus melihat kearah pistol yang ia pegang, ia merasa bimbang karena itu "Teo, Kau akan memakai itu?" Tanya Zack terdengar khawatir.

"Hmm, tidak," Ucap Teo lalu memasukan pistolnya ke balik mantelnya lagi "Aku meninggalkan peredam suaranya dirumah, kalau Aku tidak memakai peredam nantinya berisik, bisa-bisa murid-murid disini panik semua," Ucap Teo lalu ia menarik pedang kecilnya "Aku akan memakai ini. Tapi, apa tidak masalah berduel di sekolah?"

"Tentu saja bermasalah, karena itu cepatlah selesaikan," Ucap Zack lalu ia pun menjauh dari tempat duel mereka.

"Hadeh," Ucapan itu keluar karena Teo merasa pasrah dan tidak tahu apa yang akan ia lakukan, ditambah Teo pernah mengalami hal buruk karena bertarung di tempat ini "Aku harap Aku tidak dipenjara lagi karena ini," Ucapnya lalu ia pun bersiap untuk memulai pertarungannya, sedangkan di sisi lain, pria asing itu sudah menyiapkan kuda-kudanya dengan sangat baik "Wa-Walah, meskipun disuruh cepat, tapi sepertinya ini akan lama. Dia kelihatannya serius dengan ini," Ucap Teo pelan kepada dirinya sendiri.

"Baiklah! Karena ini masih disekolah, jadi selesaikan dengan cepat. Siapapun yang jatuh ke tanah lebih dulu dia yang kalah, kalian mengerti!" Ucap pria berotot yang menjadi juri perkelahian mereka "Bersiap!" Pria asing itu semakin memantapkan kuda-kudanya, sedangkan Teo, ia memegang pedang pendek itu secara terbalik dan menatap pria asing itu dengan sangat tajam.

'Huh? A-Apa ini … Ke-Kenapa Aku merasa takut? Apa-apaan aura mencekam ini, dia … Dia seperti serigala lapar saja, tidak, mungkin lebih buruk,' Batin pria asing itu setelah merasakan perasaan yang sangat buruk sampai tubuhnya gemetar dan membuatnya merasa takut karena tatapan Teo itu.

"Mulai!" Teo langsung berlari dengan cepat, karena sangat cepat, kuda-kuda yang sudah mantap milik pria asing itu langsung hancur ditambah Teo dengan sengaja beradu pedang dan mendorongnya agar pertahanannya hancur.

'Cepat! Sialan Aku tidak akan kalah!' Batin pria itu lalu ia memperkuat pertahananya lagi.

Teo pun langsung memberi jarak dari orang itu dengan melompat mundur, meski baru memberi jarak, ia langsung berlari maju kembali menyerang orang itu dengan cepat. Setiap tebasan yang Teo lakukan, semuanya sengaja diarahkan kearah pedang pria asing itu 'Sialan! Dia sengaja melakukannya agar pedangku terlepas dari genggaman ku! Tapi …,' Ketika pedang mereka beradu lagi, pria asing itu memaksa Teo memutar pedang milik Teo dengan pedangnya dan dengan cepat pedang Teo terlepas dari genggamannya, pria asing itu pun melakukan tebasan keatas dengan cepat dan pedang Teo pun terlempar keatas cukup tinggi. 

Ketika pedangnya terlempar, pria asing itu pun menendang dada Teo dengan keras dan membuatnya terpental lalu ia pun terjatuh berbaring di tanah. Semua yang melihatnya tidak percaya apa yang mereka lihat, karena menurut rumor yang beredar dikalangan kesatria kalau Teo adalah seorang pengawal yang sangat kuat, tapi duel ini membuktikan kalau rumor itu tidaklah benar "Berakhir! Pemenangnya Torth!" Ucap pria berotot itu sambil mengangkat tangan kanan pria asing yang bernama Troth itu.

Zack langsung berlari mendekatinya karena Teo terus terkapar ditanah "Teo kau baik-baik–. Eh," Teo dengan mata terbuka, ia tersenyum puas "Teo jangan-jangan–."

"Aaaah, Aku kalah, maaf tidak memenuhi ekspetasimu, Zack," Ucap Teo lalu ia pun bangun. Zack mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri tanpa berkata apa-apa lagi dan Teo terus melukiskan senyum tipis diwajahnya.

Pria bernama Troth itu mendekat dengan wajah yang sangat sombong itu "Ha! Tidak kusangka kalau pengawal baru keluarga Blouse lemah seperti ini! Kau tidak pantas menjadi pengawal mereka!" Ucap Troth mengejeknya lalu pergi dengan wajah yang sangat sombong setelah mengalahkan Teo.

Semua yang melihat itu juga terlihat kecewa dan memandang Teo lemah karena kalah dengan waktu yang sangat singkat itu. Tapi, tidak semua beranggapan begitu, ada beberapa pengawal yang menyadari sesuatu dari pertarungan mereka dan salah satunya adalah Zack "Teo, kau sengaja kalah, iya kan?" Teo tidak menjawabnya ia meraih tangan Zack lalu berdiri "Kenapa Kau mengalah?" Tanya Zack merasa heran dengan apa yang Teo lakukan.

Teo hanya tersenyum tipis dan berkata "Aaaaah perutku masih lapar, hey tolong belikan lagi, ya," Ia tidak menjawab pertanyaanya, ia pun kembali kedalam penginapan.

"Teo … Baiklah, sebagai gantinya beritahu alasanmu," Ucap Zack lalu berjalan mengikutinya dari belakang.

Ditengah pertarungan singkat itu, bukan hanya para pengawal yang melihatnya, tetapi juga seseorang yang melihat mereka melalui mata seekor burung. Orang itu tersenyum lebar "Luar biasa, kukuku~ Manusia dari dunia lain itu, aku menginginkannya! AKU SANGAT MENGINGINKANNYA!"

To be continue


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C35
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión