Sorenya ...
Gilang melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju ke basement milik Yoris. Pria paruh baya itu terlihat sedang mengasah beberapa mata pisau silver dengan sebuah grinding mesin. Bunyi gesekkan terdengar memekakan telinga dan bunga api keluar dari batu grenda yang berputar, mengikis tepian pisau, mengasahnya sampai tajam.
"Kau memanggilku, Paman?" Gilang mendekati Yoris.
"Kau tahu kenapa werewolf lebih takut pada belati daripada handgun?" Yoris meletakkan belatinya dan mengambil yang lain, kali ini dengan ukuran yang jauh lebih besar.
Gilang diam saja, ia mendengarkan ucapan Yoris. Ia sudah bisa menebak arah pembicaraan mereka.