Panji mengendarai mobil dengan kencang sekali berharap bisa menyusul ambulance yang membawa mamahnya itu ke rumah sakit. Kebetulan dia tidak ketinggalan jauh dengan ambulance itu sehingga bisa mengikutinya dari belakang. Tanpa disadari Panji, Reihan juga sedang menyusulnya dari belakang.
Hingga tidak terasa ambulance itu kini sudah tiba di depan salah satu rumah sakit dekat dengan rumahnya. Yang dulu menjadi tempat istrinya dirawat.
"Mamah."Panji keluar dari mobil dan menghampiri mamahnya yang sedang dibawa beberapa perawat masuk kedalam rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Minggir kamu. Dasar anak durhaka. Berani-beraninya kamu menampakkan dirimu itu setelah apa yang kamu lakukan tadi. Lihat mamah sekarang. Ini semua gara-gara kamu. Jadi pergi jangan dekati mamah lagi."Kevin menghalangi Panji untuk dijauhkan dari mamahnya.
Brughhhh