Panji dan Reihan masih setia menunggu Arini selama menjalani operasi. Sudah hampir dua jam, Arini dioperasi di dalam sana. rasa panik dan khawatir bercampur menjadi satu di hati Panji dan Reihan saat ini. Dia terus menanti dengan perasaan cemas sekali. Doa mereka hanya ingin jalannya operasi lancar dan Arini bisa sembuh. Meksipun mereka tahu kalau peluang untuk sembuh sangatlah tipis sekali.
Dret dret (handpone Reihan berbunyi karena ada telepon masuk dari Bela)
"Bro gue mau ngangkat telepon dulu."Reihan memberitahu Panji dulu sebelum mengangkat telepon. Dan Panji hanya diam saja.
"Ya halo."Reihan berdiri dan meninggalkan Panji sebentar untuk mengangkat telepon dari Bela.
"Sayang kamu sekarang ada dimana?"Bela mencemaskan keadaan Reihan yang belum memberinya kabar.