"Siapa yang menyuruhmu kesini?"Panji sudah mengunci dan menutup rapat pintu ruangan kerjanya agar tidak diintip karyawan-karyawannya. Kini hanya ada dia dan Arini saja yang ada di ruangan itu.
"Aku kesini buat bawaain ini."Arini mengulurkan berkas milik Panji yang terbungkus oleh stopmap warna cokelat. Panji langsung tertegun sambil melihat kearah berkas cokelat itu.
"Kan aku nyuruh Bi Sumi tadi. Kenapa kamu yang ngantarin?"Panji mendekati Arini dengan tatapan kesal. Dia kesal karena Arini melakukan apa yang bukan seharusnya dilakukannya. Selama ini Panji sudah memberitahu Arini untuk fokus sama Arkana saja di rumah dan tidak boleh keluar rumah.
"Ya aku tahu. Tapi…"Arini mau menjelaskan tapi sudah keburu Panji menyelanya.
"Bukankah aku sudah bilang, jangan keluar rumah tanpa seizinku. Apakah tadi aku mengizinkanmu keluar?"Panji menatap Arini dengan emosi sekali.