Hari ini Arini merasa sedih sekali. Kemarin-kemarin dia berusaha kuat demi Arkana. Tapi hari ini dia benar-benar ingin menangis meluapkan rasa sedihnya yang selama ini dia pendam karena tidak bisa bertemu dengan ayahnya lagi. Semenjak setelah bertemu dengan ayahnya kemarin di rumah sakit, kini dia hanya bisa mengingat wajah terakhir kalinya saat ayahnya masih terhubung dengan selang oksigen.
Kali ini rasa rindunya pada ayahnya begitu besar. Dia tidak bisa menahan lagi keinginannya untuk bertemu lagi dengan ayahnya yang sedang terbaring di rumah sakit. apalagi kemarin telah diberitahu Panji kalau ayahnya masih belum sadarkan diri.
"Ayah. Sampai kapan ayah di rumah sakit terus. Arini sudah kangen sama ayah."cairan bening dan bersih mulai jatuh dari mata dan membasahi kening Arini.