Capítulo 234: Senja Bersama Hamzah

Di tempat ini, aku masih duduk bersama Hamzah. Saat ku ajak pulang, Hamzah menggelengkan kepala karena dia ingin bersamaku di sini untuk beberapa saat.

Warna jingga di sore hari semakin menunjukkan jati dirinya. Kedua wajah kami sama-sama tengah memandang indahnya langit sore. Tak ada banyak kalimat yang dilontarkan oleh masing-masing, yang ada..., kami hanya diam tak bersua.

Kicauan burung menghangatkan kebersamaan aku dan Hamzah. Beberapa burung yang berpasang-pasangan itu terbang dihadapan kami seakan memberi pertanda bahwa kebahagiaan akan hadir jika ada orang yang menemani.

Dari ini, aku telah banyak belajar dari mereka. Hidup itu tak akan sempurna kalau tidak ada kebahagiaan. Hidup juga tidak mungkin berjalan jika tidak ada orang yang menuntun.

Karena apa pun alasannya, pasangan adalah salah satu tempat di mana kita bisa menjalani kehidupan yang belum sepenuhnya lengkap.