Descargar la aplicación
39.13% Felicidade / Chapter 9: Kuda putih

Capítulo 9: Kuda putih

Malam itu dalam kerajaan Megical Kingdom hening,kedua gadis kecil tidak dapat tidur,sudah pergi kesana-kemari untuk membuat tubuhnya Lelah supaya lebih cepat tertidur. Felicidade anak yang sangat menyukai hal baru,mempunyai rencana lagi dan lagi.

"Mari melihat suasana malam diluar. Para peri sudah tertidur lelap!" ajaknya Felicidade pada saudaranya.

Gelicidade yang penurut selalu bingung akan ajakan Felicidade yang bertolak belakang dengan peraturan kerajaan.

"Jangan sebaiknya kita diam disini saja." bantah Gelicidade akann ajakannya Felicidade.

"Ayo,mari melihat Bersama-sama sebentar saja tak lama." bujuk maut Felicidade.

Gelicidade tak pernah tega membiarkan Felicidade bersedih karena ia menolak ajakan Felicidade yang beralhir mereka keluar berdua untuk melihat suasana malam.

"Pelan-pelan felic!" suruh Gelicidade pada Felicidade untuk berjalan lebih sabar.

"iya." dengan melempar senyum kebelakang yaitu terdapat Gelicidade.

Mereka sampai di gerbang akar,disana mereka bergandeng tangan siap untuk melihat keadaan diluar dengan rasa yang tidak sabar.

Mereka tidak melangkahkan kaki ketika berada persis setelah keluar dari gerbang,mereka langsung melihat ke arah langit yang dimana bintang-bintang disana sangat banyak dan bercahaya layaknya taman di dalam kerajaannya.

"Indah nya." kagum Felicidade sambal berjalan menjauh dari gerbang.

"Sangat menakjubkan." imbuhan Gelicidade menghampiri Felicidade.

Mereka langsung duduk diatas rumput-rumput dan tak mengalihkan pandangannya dari langit. Wajar mereka tak pernah dibawa keluar kerajaan kecuali dulu waktu ia masih bayi,oleh ayah dan ibunya.

"Mengapa bibi peri melarang begitu tegas pada kita,jika ia tau keadaan malam di luar kerajaan." tiba-tiba terucap dari Felicidade.

"Apa mungkin peri tak pernah melihatnya? Bagaimana kita ajak bibi lain waktu untuk melihatnya?" tambahan dari Gelicidade.

"Boleh.." sambal berbaring di rumput.

Waktu bersamaan,Hemartin didalam kerajaanya pun susah untuk tertidur lelap,bayangannya penuh dengan kedua gadis kecil yang selalu ditemuinnya.

Hemartin keluar kerajaan namun disana banyak sekali prajurit yang menjaga kerajaan itu. Ia hanya duduk diteras yang disana terdapat bangku. Hemartin duduk di sana sambal memandang bintang-bintang yang sama dilihat oleh kedua gadis putri.

"Mereka cantik. Apakah ayah akan menerimanya jika aku bawa ke kerajaan?" tanya Hemartin pada pikirannya.

Hemartin hanya duduk disana sambal menanyakan sesuatu pada pikirannya. Dan memperkirakan jawaban dari pertanyaanya sendiri.

"Suara apa itu?" tanya Gelicidade dengan menggenggam tangan Felicidade.

"Suara apa aku tak mendengarnya." jawab Felicidade dengan yakin.

Gelicidade melihat bayangan dari ujung matanya bahwa terdapat seseorang kali ini didekatnya.

Namun ia tidak berani untuk melihatnya. Bayangan itu tak kunjung pergi,akhirnya Ia memutuskan untuk melihat.

"Felic,itu kuda yang lain hari kita temui,bagaimana ini?" bisik Gelicidade.

Tengko Felicidade ke arah yang Gelicidade lihat. "oh aku melihatnya."

Mereka berdua bangun dari sana dan berniat meninggalkan tempat itu lalu kembali kedalm kerajaanya. Tapi solah waktu memberhentikan semunya, aeorang yang berada di atas kuda putih itu mendekat.

"Hai..." salam dari seorang yang tak di kenal.

"Jangan mendekat!" perintah Gelicidade yang berada di depan Felicidade.

"Aku pernah melihat kalian waktu itu, oleh karena itu aku ingin berkunjung dan berteman. Kebetulan kalian berada di luar saat malam hari ini." Jelaskan maksud sosok yang tak dikenal.

"Kami masih ragu untuk mengenal orang baru,bisakah kamu meninggalkan kami!" peritah Felicidade pada laki-laki yang tak dikenalnya.

Turunnya dari kuda. "Tak apa aku hanya ingin berteman."

Felicidade dan Gelicidade mundur untuk memberikan jarak bilamana terjadi sesuatu.

Felicidade menginget bagaimana perkenalannya dulu dengan Hemartin,tidak amat mengerikan.

Mereka berdua berudaha tenang.

"Mari duduk dibawah." duduknya sosok yang tak dikenal.

"Namaku Robbert,aku tinggal di sebrang sungai yang lain waktu kalian datangi." perkenalannya.

Karena Felicidade dan Gelicidade hanya memperhatikan Robbert ia sampai tak Ingat harus memperkenalkan dirinya juga.

"Itu kerajaan kalian kah?" tanya Robbert yang berusaha membuat mereka nyaman.

"Siapa sosok yang bermain dengan kalian disungai itu? Mengapa kalian hanya berdua?" tanya Robbert tidak menyerah.

Karena tidak ada yang menjawab dari semua pertanyaan yang di lontarkan Robbert,ia hanya duduk dan seolah bermain dengan rumput.

Felicidade yang tak tega melihatnya terdiam dan berbicara sendiri.

"Ya, namaku Felicidade,ini kerajaan kami." jawab Felicidade dengan mereda rasa takutnya.

"Namaku Gelicidade,kami kembar. orang yang kamu lihat berbeda kerajaan dengan kami." menyamapi posisi Robbert yang sedang duduk diruput.

Robbert tercengang karena mereka manjawab dan menyamaratakan posisinya sekarang.

"Mengapa kamu menaiki kuda selarut ini?" tanya felicidade.

"Aku tidak ingin tidur dan aku penasaran dengan kalian,maka dari itu aku mencari dan benar saja aku menemukannya." jelasnya dengan melihat mereka berdua.

"Kamu dari kerajaan mana?" tanya Gelicidade pada laki-laki yang berada didepannya.

"Aku anak dari raja yang memimpin kerajaan sebrang sana,usiaku tidak jauh dari kalian namun,kalian lebih muda dari aku." penjelannya keada kedua gadis didepannya.

"Manusia kah?" pastikannya Felicidade.

"Ya,kalian?" tanya Robbert.

"Kami Megical Kingdom,kedua orangtua kami sudah tiada. Keajaan yang lainnya berada di kawasan yang sangat jauh,jadi kita jarang sekali berkunjung satu sama lain." teangkannya Gelicidade.

"Besok pagi berniat bermain ke kerajaanku?" tawaran dari Robbert.

"Ada apa disana?" tanya Gelicidade.

"Terdapat manusia lain,makanan hewan dan lainnya." jawab Robbert.

"Yang lebih lain ada?" penasaran Felicidade.

"Pasar,air terjun, kebun,dan pesta." jelasnya Robbert.

"Apa itu pasar? air terjun?" tanya Gelicidade dan Felicidade serentak.

"Kalian tidak mengetahuinya? Yang benar saja,kalian putri bias kemana saja." tanggapan Robbert.

"Kami tidak pernah keluar kerajaan." jelasnya Felicidade sambal menunduk.

Waktu mereka habiskan untuk mengobrol dengan suasana yang berubah dari bahagia,takut bahkan sedih. Karena sudah larut dan mereka harus segera kembali ke dalam kerajaan masing-masing.

"Bagaimana dengan tawaranku tadi?" tanya ulang robbert untuk mengakhiri pertemuannya.

"Datang lebih dulu kekerajaan kami lebih dulu." syarat dari Felicidade.

"Baik sampai jumpa nanti. Selamat malam dan Mimpi indah para putri cantik." sambal menaiki kudanya dan bergegas pergi.

Kedua gadis kecil itu tersanjung dengan pipi merah,karena baru pertama kalinya seseorang mengucapkan kaliamat seperti itu.

"Felic,kamu kenapa pipi kamu memerah." ledekan Gelicidade.

"Kamu juga." candaan Felicidade dengan berlari menuju ke kerajaan.

Mereka amat bahagia,selain melihat keadaan di suasana malam dan menemukannya dengan pangeran berkuda putih yang amat baik sekaligus mudah memberikan rasa nyaman.

"Felic,jangan berisik,langsung saja ke kamar." suruh Gelicidade dengan berbisik.

"Iya." balasnya.

"Bagaiamana dengan laki-laki tadi? tampan bukan?" tanya Gelicidade yang pipinya makin memerah.

"Biasa saja" elakan Felicidade yang menahan untuk senyum.

"Tak usah berbohong kelihatan dari cara berpandangmu Felic." ledek Gelicidade makin menjadi.

"Sudah ayo kita tidur,besok pagi kita kan..." memutus percapan dan menutupi mukannya dengan selimut.

"Apa?? Benar saja kamu senang dengannya." gurauan yang taK henti-henti.

Sekarang felicidade dan Gelicidade sudah tak memikirkan suatu perintah dimana para peri itu membuat untuk mereka,pertemanan mereka yang sekarang berbaur dengan kerajaan mana saja. Kebahagiaan yang tak pernah mereka rasakan sekarang sudah muncul secara perlahan-lahan dan mereka tetap ingin kebahagiaannya,walaupun mereka tak tahu keadaan yang akan datang akan seperti apa.

JANGAN LUPA VOTE ND CMNT..

NEXT PART


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C9
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión