Descargar la aplicación
50% EXO and EXO? / Chapter 4: FOUR

Capítulo 4: FOUR

Do berpapasan dengan Yixing saat dirinya masuk ke dalam rumah. Do tadi sehabis dari keluar jalan-jalan pagi. Do menyapa Yixing dan Yixing menanggapinya dengan sebuah senyuman. Yixing duduk di sofa ruang keluarga sambil memakan sandwich. Yixing nampak begitu sibuk dengan notebooknya. Entah apa yang sedang dikerjakannya

"Apa mereka sudah bangun?"

"Saat aku keluar tadi mereka sudah bangun"

"Selesai sarapan aku tunggu disini" Do mengangguk menanggapi ucapan Yixing. Do mengedarkan pandangannya dan menemukan disana nampak sepi. Entah Yixing yang baru bangun atau yang lainnya sedang memiliki kesibukan sendiri hingga tidak ada yang terlihat

"Kemana yang lain?" Yixing menoleh dan menatap Do. Yixing menghentikan aktifitasnya dan menyeruput minumannya

"Mereka sedang sibuk dengan pekerjaannya"

"Mereka ke perusahaan?"

"Tidak. Kami tidak bisa ke perusahaan jika selama kami dalam misi. Kami hanya bisa mengontrol perusahaa  dari rumah. Kau pasti mengerti akan hal itu karena kau juga seorang pengusaha. Kenapa kalian memutuskan untuk menjadi pengusaha padahal kalian sudah menjadi seorang idol?"

"Kami melakukan itu untuk kakek. Kami tidak ingin menenggelamkan nama kakek dalam dunia bisnis makanya kami mendirikan perusahaan masing-masing walau tidak sebesar perusahaan kalian. Walau kakek tidak pernah memaksa tapi kami memutuskan untuk tetap melakukan hal itu"

"Bukankah kakek kalian juga seorang peneliti? Tidak berminat ke dunia itu?"

"Kami tidak ada bakat sama sekali dalam dunia itu. Bahkan kakek pernah mengirim kami hanya untuk melihat virtual nenek"

"Aku sudah mendengar tentang itu. Bahkan kakek sering menceritakan bagaimana kakek kalian bekerja keras untuk membuat itu. Membuat kalian menyadari keinginan kalian sebenarnya. Hati kalian menuntun kalian untuk terus bernyanyi namun di sisi lain kalian tidak ingin membuat nama kakek kalian menghilang dalam dunia bisnis"

"Bagaimana dengan kalian?" Yixing menoleh dan tersenyum menatap Do. Yixing mengambil secangkir minuman panas di meja yang entah sejak kaoan berada disana. Yixing memberikannya kepada Do dan Do menerimanya dengan senang hati

"Kami melakukan ini tanpa paksaan, baik terjun ke dunia bisnis maupun menjadi agen rahasia. Kami melakukannya murni karena keinginan kami sendiri. Memang kakek yang memulai semua ini tapi karena ingin melindungi banyak orang dan dengan di anugerahi sebuah kekuatan, kakek dengan persetujuan dari kami sepakat untuk membentuk organisasi ini. Kami mungkin terlihat menyeramkan namun itu bukanlah yang sebenarnya. Apa yang kau lihat belum tentu itu seperti kau bayangkan.....Ah aku terlalu banyak bicara"

Do naik ke lantai dua setelah berbincang dengan Yixing tadi. Do berjalan menghampiri yang lainnya. Mereka nampak asyik berbicara. Do melihat Hun dan Kai yang paling heboh disana. Entah apa yang sedang mereka bicarakan

"Kau darimana?" Xiumin bertanya begitu melihat Do menghampiri mereka dan bergabung disana. Xiumin nampak sedang mengolesi selai pada rotinya

"Aku dari luar hyung. Jalan-jalan pagi" Xiumin mengangguk kecil menanggapi ucapan Do

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Kai dan Hun menceritakan tentang Yixing ge yang menyembuhkan luka mereka. Katanya hanya dengan sekali usap, lukanya menghilang dan mereka tidak merasa sakit lagi"

"Eoh" Do hanya mengangguk mengerti menanggapi ucapan Hyun membuat Hyun mendengus

"Oh iya, Yixing ge meminta kita untuk menemuinya di bawah setelah sarapan"

"Untuk apa?"

"Apa kau lupa apa yang dikatakan oleh Jongdae kemarin?"

"Aw" Hyun meringis mendapati pukulan di kepalanya Hyun menoleh dan menemukan Chen ternyata melakukan itu. Hyun melotot horor kepada Chen. Bukannya takut, Chen malah tersenyum mengejek

"Yak kenapa kau memukulku?" Yeol yang duduk di samping Hyun harus menutup telinga mendengar suara Baekhyun yang melengking itu

"Jangan berteriak di dekatku Hyun. Kau ingin membuatku tuli?" Yeol tentu saja tidak terima dan mengajukan protes. Memangnya Hyun ingin bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada telinganya

"Aku hanya membantumu mengingat. Biasanya jika seseorang melupakan sesuatu maka kepalanya dipukul untuk membuatnya mengingat"Chen dengan santainya mengatakan hal itu membuat Hyun mendengus sebal

"Kau mau mati Chen?"

"Tidak. Aku masih ingin hidup" Hyun dibuat bungkam seketika oleh Chen. Yeol yang melihat itu tersenyum penuh kemenangan melihat Hyun dibuat tidak bisa berkutik oleh Chen

Do, Xiumin, Suho dan Lay hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah ketiga orang itu. Do tidak habis pikir dengan mereka. Padahal usia mereka lebih tua dari Do tetapi tingkahnya melebihi seorang anak kecil

Kai dan Hun hanya cekikikan melihat  hal itu. Kai dan Hun merasa itu hiburan tersendiri melihat hyung-hyung berdebat. Mereka berdua memang maknae kurang ajar. Do yang melihat itu menatap tajam ke arah mereka membuat mereka berdua diam seketika

Suho mengernyit heran melihat Yixing membawa mereka ke sebuah ruangan. Suho tidak tahu ruangan apa itu. Suho melihat Yixing menyentuhkan tangannya pada pintu

Welcome to the control room.  Please access to open the door

"The healing, Zhang Yixing"

Zhang Yixing's access is accepted

Pintu ruangan seketika terbuka. Suho mengederkan pandangannya menelitik seluruh isi ruangan itu. Suho bisa melihat banyak sistem yang bekerja disana. Walau tidak tahu apa fungsi semua itu tetapi Suho tahu sistem itu digunakan untuk mengontrol semua sistem di rumah itu

"Ruangan ini adalah ruang kontrol semua sistem di rumah ini. Semua sistem bekerja sesuai dengan perintah yang diinginkan. Tidak ada yang bisa masuk kecuali yang sudah teridentifikasi"

"Pantas saja tadi pintu baru terbuka setelah kau menyebutkan identitas"

"Walau kalian sudah mendapat akses untuk memberikan perintah tetap saja ada beberapa ruangan yang tidak bisa memberikan akses. Jangan heran jika nantinya ada ruangan yang tidak merespon perintah dari kalian. Oh iya satu lagi, mudah untuk kalian membuka pintu keluar dari rumah ini tetapi sulit untuk masuk kembali tanpa kode akses. Saat kalian sudah keluar dari gerbang, otomatis pintu terkunci dengan sendirinya. Berbeda jika kalian masih dalam halaman rumah ini dan belum melewati gerbang kalian bisa membuka pintu tanpa kode akses. Kode akses untuk masuk setiap saatnya akan berubah"

"Bagaimana kami mendapatkan kode akses itu saat keluar rumah"

"Melalui ponsel kalian. Saat kalian hendak memasuki gerbang, kode akses akan muncul di notifikasi ponsel kalian" Suho mengangguk mengerti menanggapi penjelasan dari Yixing.Yixing berdiri di depan sebuah komputer virtual. Dengan lihai jari-jari Yixing menari di atas keyboard. Yixing nampak begitu serius dengan aktifitasnya

"Letakkan tangan kalian di sana"

Suho dan yang lainnya melakukan apa yang diminta oleh Yixing. Sebuah cahaya menyinari tangan mereka

"Add identify for access"

Hanya butuh waktu lima menit, Yixing sudah menyelesaikannya. Yixing pun mengajak mereka keluar untuk mencobanya. Suho dengan ragu menjentikkan jarinya membuat lampu di ruang keluarga seketika mati. Suho kembali, menjentikkan jarinya membuat lampu kembali menyala

"Selain menggunakan jari, kalian bisa juga menggunakan suara"

"Benarkah?" Hyun bertanya dengan antusias. Yixing menanggapinya dengan anggukan kecil

"Kau bisa mencobanya"

"Tv on, cartoon channel" Seketika televisi menyala dan menampilkan tayangan kartun. Hyun tentu saja kegirangan melihatnya

"Volume tv up" Suara televisi yang terlalu berisik membuat mereka semua menutup telinga. Yixing menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kai

"Volume tv down" Mereka merasa lega setelah volume televisi kembali normal. Semuanya langsung menatap Kai dengan tatapan tajam. Bukannya takut Kai hanya cengengesan. Melihat Kai seperti itu mengingatkan Yixing tentang Jongin. Jongin juga seperti itu jika berulah. Mungkin itu kepuasan tersendiri untuknya

"Kenapa kau menaikkan volume televisi? Beruntung mereka tidak di rumah dan memarahimu" Suho langsung saja memarahi Kai. Kai hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengengesan. Bukannya apa, Suho hanya merasa tidak enak jika saudara-saudaranya itu membuat ulah membuat para tuan rumah risih

"Kau salah Suho. Mereka semua ada di rumah, hanya Kyungsoo dan Jongdae yang sedang keluar. Tapi tenang saja, kau tidak perlu panik. Mereka tidak akan mendengar apapun karena mereka semua mengatur kamarnya dalam mode kedap suara. Kecuali jika kau menghubungkan interkom yang ada disini dengan interkom di kamar mereka, mereka mungkin akan mendengarnya"

"Sama saja cari mati jika aku melakukan hal itu"

Yixing terkekeh mendengar ucapan Suho. Yixing beranjak menuju kamarnya namun sebelumnya Yixing mematikan televisi itu dan Suho mengajak yang lainnya untuk naik ke lantai dua sebelum ada yang membuat ulah lagi terutama dua maknae itu

Suho tak sengaja berpapasan dengan Xiumin yang juga baru saja keluar dari kamar. Sepertinya Xiumin hendak pergi terlihat dari pakaian yang dikenakannya. Xiumin mengenakan kaos oblong berwarna abu-abu yang dipadukan celana jeans hitam. Tak lupa Xiumin mengenakan topi putihnya dan juga masker agar tidak dikenali

"Hyung mau kemana?"

Xiumin menoleh dan membuka maskernya. Xiumin menghampiri Suho yang sedang menatap dirinya

"Aku akan keluar sebentar. Aku juga ingin mengambil sesuatu di rumah. Apa kau ingin menitipkan sesuatu"

"Tidak ada hyung.....Tapi hyung akan keluar mengendarai apa? Bukannya tidak ada kendaraan kita disini?"

"Siapa bilang kendaraan kita tidak ada?"

"Maksud hyung. Kendaraan kita bukannya ada di rumah?" Suho mengernyit heran mendengar ucapan Xiumin. suho benar-benar tidak paham maksud perkataan Xiumin. Setahu Suho kendaraan mereka memang tidak ada disana. Mereka pergi ke rumah itu menggunakan mobil fan dan setelah itu mobil fan mereka dibawa pergi

"Kalau begitu menurutmu apa ini?" Xiumin tersenyum dan memperlihatkan sebuah kunci mobil kepada Suho. Suho mengenali kunci mobil itu. Kunci mobil memang terkadang mirip namun Suho mengenali kunci mobil mereka dengan jelas karena kunci mobil mereka masing-masing diberikan gantungan kunci dengan ukiran batik bertuliskan EXO dan nama mereka. Suho yang memesan gantungan kunci itu secara khusus dan memberikannya kepada masing-masing saudaranya

"Bagaimana hyung mendapatkannya?"

"Aku meminta sekertaris Ahn membawakannya kemari. Sungguh menyebalkan jika aku ingin keluar tetapi terkendala karena kendaraan"

"Hyung tidak memintanya membawakan mobilku juga?"

"Tidak. Kenapa aku harus meminta sekretaris Ahn membawakan mobilmu?"

"Tega kau hyung"

"Aku memang tega. Kau mau apa? Sudahlah aku pergi sekarang" Xiumin mengambil kunci mobil itu di tangan Suho kemudian beranjak pergi. Suho memperhatikan punggung Xiumin yang menjauh hingga menghilang dari pandangannya

Yeol mengernyit heran menemukan Suho sedang memandang ke arah lift. Yeol tiba-tiba tersenyum sendiri. Suho sepertinya tidak menyadari akan kehadiran Yeol disana. Yeol berjalan mengendap-endap dan mengejutkan Suho

"SUHO HYUNG"

Suho terkejut dan mengelus-elus dadanya saking terkejutnya. Suho merengut kesal karena Yeol telah membuatnya terkejut ditambah Yeol teriak di dekat telinganya. Beruntung Suho tidak memiliki riwayat penyakit jantung

"Kau ingin membuatku mati mendadak?"

Yeol seperti tidak merasa bersalah sama sekali. Yeol hanya cengengesan menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. Suho memutar bola matanya malas merasa jengah dengan tingkah laku Yeol itu

"Lagipula kenapa hyung memandang lift seperti itu? Seperti lift akan menghilang saja jika hyung tidak memandangnya"

"Suho hyung memang seperti itu. Suka tidak jelas" Hun tiba-tiba muncul entah darimana. Suho mendengus mendengar ucapan Hun

"Xiumin hyung keluar dan dia mengendarai mobilnya sendiri"

"Terus? Hun harus bilang wow?" Suho memutar bola matanya malas merasa jengah dengan ucapan maknae itu

"Salah hyung sendiri, sudah tahu jika Xiumin hyung keluar biasanya mengendarai mobilnya. Aku pun seperti itu. Terus apa yang salah?"

"Bukannya mobil kau ada di rumah?"

Yeol dan Hun yang mendengar hal itu memutar bola matanya malas menanggapi Suho

"Hyung ini zaman modern, semuanya bisa dikirim. Masa hal seperti itu saja hyung tidak mengerti"

"Bagaimana dengan mobilku?"

"Mobil hyung ada di rumah. Kenapa hyung menanyakannya? Sudah jelas jawabannya malah bertanya. Hyung benar-benar tidak jelas"

"Hyung kau benar-benar aneh walau dari dulu kau memang aneh" Yeol dan Hun berhigh five merasa puas mengatai Suho. Suho mendengus sebal melihat dua tiang di depannya itu. Mereka kompak sekali ingin membuatnya kesal. Suho hanya bisa menghela nafas kasar menghadapi dua pemuda tiang itu

Lay mengernyit heran menemukan Suho, Yeol dan Hun di depan kamarnya. Entah apa yang mereka bicarakan hingga Suho nampak begitu kesal

"Apa yang kalian lakukan di depan kamarku?"

"Hanya berbincang-bincang ge. Benarkan Suho hyung?" Suho memutar bola matanya malas mendengar ucapan Hun. Suho hanya menggumam menanggapi ucapan  Hun

"Begitu rupanya. Oh iya kebetulan sekali" Lay nampak masuk kembali ke dalam kamar mengambil sesuatu. Lay keluar memberikan sebuah kunci mobil kepada Suho. Suho mengamati kunci mobil itu yang ternyata adalah kunci mobilnya sendiri

"Bagaimana kau mendapatkannya?"

"Sekretaris Ahn yang mengirimkan mobil-mobil kita atas perintah kakek dan saran dari manajer. Manajer khawatir jika kita ada keperluan tetapi tidak ada kendaraan yang bisa digunakan makanya manajer memberitahu kakek hal itu. Mobilnya ada di garasi. Xiumin hyung sudah meminta izin kepada Junmyeon untuk menggunakan garasi"

"Berarti Xiumin hyung, kau dan kau mengerjaiku?" Suho menunjuk Yeol dan Hun bergantian. Suho melirik sinis mereka berdua. Tawa Yeol dan Hun seketika meledak. Mereka berdua berhigh five merasa puas telah mengerjai Suho. Suho seharusnya tidak terlalu mudah mempercayai Yeol dan Hun

"Xiumin hyung tidak mengerjaimu Suho. Jangan menyamakan Xiumin hyung dengan mereka. Xiumin hyung meminta dikirimkan mobilnya tadi malam karena katanya hari ini dia ada keperluan di luar" Suho mengangguk kecil menanggapi ucapan Lay

"Aish ge. Aku tidak seburuk itu"

"Hun benar ge, aku juga tidak seburuk itu. Kami hanya bercanda. Hidup itu akan terasa hampa tanpa sebuah candaan"

"Kalian memang senakal itu"

Suho tersenyum puas melihat ekspresi kesal Sehun dan Yeol karena ucapan Lay. Yeol dan Hun memilih untuk pergi darisana daripada mendengar ucapan polos Lay namun begitu menyaktikan di telinga

"Tetapi kenapa aku tidak tahu hal itu? Seharusnya sebagai seorang leader aku harus menjadi orang pertama tahu akan hal itu"

"Aku bolak-balik mengetuk pintu kamarmu tapi kau tidak menanggapiku. Manajer juga katanya menghubungimi tetapi ponselmu tidak aktif"

"Ponselku dalam keadaan mati dan aku sedang menchargernya. Kenapa juga kau mengetuk pintu kamar. Ada interkom dikamarmu, kau bisa mengatakannya melalui interkom itu Lay"

"Ah benar juga. Aku baru menyadarinya"

Suho hanya geleng-geleng kepala mendengar ucapan polos Lay. Saudaranya yang satu itu memang sangat polos. Saking polosnya terkadang Lay sering dijahili oleh beagle line dan maknae line. Lay bahkan tidak pernah benar-benar marah kepada mereka. Bahkan saat ada yang menyakitinya pun, Lay masih bisa bersikap baik dengan menunjukkan senyumannya. Walau terkadang Lay jauh dan tidak bisa berkumpul bersama, Lay menunjukkannya dengan cara lain Lay memang sangat baik dan begitu mencintai keluarganya termasuk fansnya yang sudah menjadi bagian hidupnya


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C4
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión