Descargar la aplicación
38.59% Cinta seorang Raja / Chapter 44: mengenalinya

Capítulo 44: mengenalinya

"eh, gue seriusan tau" kata Rangga memasang muka serius

"gue kasih tau nih ye, kalau Lo deketin cewek trus dia berubah tanda nya dia respect sama Lo" terang Rangga

Raja hanya menyimak setiap kata yang diucapkan Rangga

"masak sih?, gue gak yakin sama kata kata Lo tadi" sahut Raja sambil berpikir keras

"gue juga gak yakin kalau Selina suka juga sama gue" lanjut Raja lagi

"tuh, kan Lo suka sama dia" tebak Rangga yakin

"enggak, apaan sih" kilah Raja sambil menatap jalanan kota

"udah deh, gue tu dah lama kenal sama Lo." kata Rangga dengan intonasi meninggi

"ya kalau Lo suka sama orang, kejar lah!, jangan Lo Pendem sendiri kek gitu, minimal Lo ungkapin perasaan Lo" saran Rangga pada Raja

"tapi gue gak yakin man" kilah Raja

"haduh" Rangga menepuk jidat nya itu

Raja sampai di kantor, ia langsung duduk di tempat nya dan mengerjakan pekerjaan nya.

Sementara itu, Dewa tengah meeting bersama klien nya di sebuah Restoran.

"selamat datang pak!" sapa Dewa sambil menjabat tangan klien itu yang bernama Pak Anton

"terima kasih pak" ucap pak Anton membalas jabatan tangan Dewa

"bagaimana perkembangan bisnis kita pak?" tanya pak Anton

"bisnis kita semakin berkembang pesat pak, dan keuntungan nya sekarang bertambah" jelas Dewa

Selesai meeting, Dewa masih ada disana karena ia masih mengecek berkas berkas kerja nya itu. tapi saat ia menutup berkas nya dan hendak keluar, ia melihat seorang wanita paruh baya yang tidak asing di kepala nya.

"siapa itu? seperti nya aku kenal?" tanya Dewa pada dirinya sendiri

ia terus menatap wanita itu, hingga tertutup tiang di restoran itu. lalu ia mengalihkan pandangannya.

"ah, mungkin aku tidak pernah mengenal nya pasti hanya halusinasi ku saja" kata Dewa sambil berlalu pergi meninggalkan restoran itu.

ia lalu menuju mobil nya untuk kembali ke kantor. tapi sebelum nya, ia mengecek hp nya karena dari tadi bergetar, tanda ada pesan masuk.

Sheril: kemana kamu kok gak ada dikantor?

Dewa: loh, kamu ke kantor. aku ada meeting sayang

Sheril: 😡😡

Dewa: kamu sekarang dimana?

Sheril: pulang, bye!

menyadari Sheril marah, ia segera menghampiri Sheril, dan akan mematikan ponsel nya. Dewa memencet menu home, saat memencetnya, ponsel nya eror dan malah membuka galeri foto.

"aduh, gimana nih. kok malah ke galeri" kesal Dewa

Dewa terus memencet tombol kembali, tapi ia malah beralih ke satu foto yang ada di galeri nya. tepat nya, muncul foto mama nya. ia lalu sejenak berpikir tentang apa yang dilihatnya tadi di restoran.

"hah? apa yang aku lihat tadi mama ya?" tanya nya lagi

"seseorang tadi persis sekali dengan mama" pikir Dewa

"tapi waktu itu mama ingin pergi dari tempat ini, apa mungkin dia sudah kembali?" tanya Dewa pada dirinya sendiri

Lalu ia kembali pada Sheril yang sudah marah pada dia, ia mematikan ponsel nya dan melajukan mobilnya ke tempat Sheril.

dirumah, Sheril sedang marah sama Dewa karena ia tidak mengabari kalau sedang tidak ada dikantor.

"apaan sih Dewa, kalau gak dikantor tu minimal ngabarin kek" omel Sheril dalam hatinya

"bikin bete aja" kesal Sheril

Tak sampai 1 jam Dewa sudah sampai rumah Sheril, ia memencet bel dan dibukakan oleh mama nya Sheril.

"Sheril nya ada tante?" tanya Dewa

"ada, bentar ya, Tante panggil dulu" kata Tante Mila menuju kamar Sheril

"sayang.... itu dicari sama Dewa" teriak mama

"hah? Dewa kesini," gumam nya

"Sheril, itu dicari sama mantu mama" kata mama nya lagi

"ih, apaan sih ma. iya, aku turun" kata Sheril dengan malas nya

Lalu Mama nya mengikuti Sheril dari belakang.

"ngapain kamu kesini?" ketus Sheril

"eh, gak boleh gitu dong sayang" nasehat mama nya

Dewa hanya menunduk melihat sikap Sheril yang marah pada dirinya.

"ya udah, mama kebelakang dulu deh" kata mama nya meninggalkan mereka berdua

saat mama nya Sheril sudah pergi, Dewa baru membuka pembicaraan.

"sayang, aku minta maaf soal tadi" pinta Dewa

"sibuk banget ya kamu sampai sampai kamu gak kabarin aku kalau kamu gak ada di kantor" kata Sheril menatap ke sembarang arah

"bukan gitu sayang, tadi tu mendadak banget" bantah Dewa

"tadi klien kebetulan dia ada disekitar sini, jadi pertemuan yang harus nya Senin nanti, malah hari ini juga" sambung Dewa

"please, aku minta Maaf sayang" rayu Dewa memegang tangan Sheril

Sheril pun akhirnya luluh dengan penjelasan Dewa tadi

"ya udah, iya aku maafin" kata Sheril dengan serak nya

"makasih sayang" ucap Dewa

.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C44
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión