Dua cangkir kopi disuguhkan di meja tamu oleh Hafiz. kini ia turut duduk mendampingi Profesor Mat Rudi yang sedang disibukkan menghadapi tamunya ini. Dia lah Jibril. Seorang polisi yang pernah salah paham terhadapnya ketika mengira Hafiz adalah seorang pencopet.
Kesalahpahaman inilah yang membuat mereka saling mengenal kemudian dan menganggap seperti keluarga satu sama lain. Termasuk Profesor Mat Rudi yang menolong Hafiz. Sebenarnya pencopet aslinya sudah tertangkap dan diadili. Mereka adalah komplotan yang sudah terbiasa melakukan kejahatan secara berkelompok di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Meskipun Jibril telah menganggap Hafiz seperti keluarga, namun terkadang Hafiz sedikit takut jika melihat sosoknya. Tubuhnya yang besar dan berotot menjadi hal yang ia takutkan. Sebab, Hafiz memiliki tubuh yang kurus dan pendek.
Ketika ia bangkit untuk sekadar menaruh nampan kembali ke dapur, ia pun tersentak terkejut mendengar suara nyaring dari sebuah meja yang digebrak.