KERAJAAN JANGGALA, Tahun 1046 M.
Gemuruh langit menggema memecah keheningan sore hari kala itu. Petir menyambar-nyambar menjelang turunnya hujan yang disusul badai pada kerajaan di Tanah Jawa bagian timur ini. Kerajaan Janggala baru berdiri beberapa tahun, dan dikenal sebagai wilayah yang makmur serta raja nya yang adil. Raja yang menjabat kala itu adalah Maharaja Prabu Mapanji Garasakan.
Seorang wanita bernama Sri Lupi dipercaya menjadi seorang dayang di istana tersebut. Ia mengabdi sebagai pelayan sang raja menyediakan keperluan sehari-hari. Namun, dia harus mendapatkan resiko pekerjaan yang tidak menyenangkan, seringkali dia mendapat perlakuan tidak baik dari seorang pejabat yang mempunyai hubungan dekat dengan Raja. Dia dilecehkan dan digoda selalu hampir setiap hari oleh seorang pejabat yang bernama Bajag Jitu.