Druf melihat Frans dan Brian di halaman rumah.
“Mengapa kalian di sini. Bukankah suduh kukatakan untuk menemuiku di ruang kerja.” Bentak Druf kesal.
Frans dan Brian terkejut. Keduanya saling bertatapan. Apakah Druf melihat pengusiran Misha atau tidak.
“Baik Tuan.” Sahut Frans dan menarik Brian untuk segera mengekor di belakang Druf.
Sesampainya di ruangan Druf berdiri di depan lukisan Raja Cezar dan Ratu victoria.
“Ya Tuan.” Sahut Brian.
“Aku ingin kalian menyingkorakan lukisan Mom. Aku hanya ingin lukisan Dad di sini.” Ucap Druf dengan suara bergetar.
Frans dan Brian sangat paham dengan maksud tuannya.
“Kedua. Aku ingin mulai besok kita pindah ke kota. Hubungi penjaga rumahku yang di London untuk membersihkan kamar disana karena kita akan segera pindah. Telpon juga penyedia jasa layanan pengangkut barang untuk membawa barang penting kita ke sana. Nanti panggil William untuk ke kamarku. Semua urusan di sini akan ku pasrahkan padanya.”