Descargar la aplicación
21.05% Petarung Handal / Chapter 4: Apartemen Ichidori

Capítulo 4: Apartemen Ichidori

Satu jam perjalanan dari stasiun menuju Apartemen Ichidori, Hagin dan Buya telah tiba di Apartemen tersebut. Sebuah bangunan bertingkat dua dan tidak terlalu buruk, meski bangunannya biasa saja dan standar seperti bangunan lainnya, ada satu tempat yang menjadi nilai tambah Apartemen Ichidori yakni sebuah gazebo yang terbuat dari kayu dan cukup luas.

Hagin segera mengetuk pintu utama Apartemen Ichidori berkali-kali, namun tidak ada satu orang pun yang menyahutinya. Mereka berdua menunggu cukup lama pintu tidak terbuka. Hagin mengetuk untuk terakhir kali, karena tidak ada yang menjawab dia mencoba membuka pintunya dan ternyata tidak terkunci langsung saja ia masuk.

Ketika dia membuka pintu, Hagin tidak berharap jika pintunya tidak terkunci dan dia berhasil masuk ke dalam. Hanya saja saat dia berhasil masuk, tak tahu dari arah mana, tiba-tiba saja Hagin menerima sebuah pukulan kuat.

Pukulan itu sangat cepat dan tertuju ke arah dagunya, beruntung dia berhasil menghindarinya tanpa menerima cidera, namun Buya yang berada di belakangnya terjatuh akibat menerima beban tubuh Hagin yang secara tiba-tiba menabraknya.

Meski berhasil menghindari serangan, Hagin menjadi lebih waspada, dia heran mengapa ada orang yang menyerangnya ketika dia dan Buya membuka pintu. Pada titik ini Hagin sebenarnya tahu jika dia salah karena masuk ke dalam Apartemen tanpa ijin, akan tetapi Hagin telah memanggil dan mengetuk pintu berulang kali. Tanpa ada respons dari siapa pun, ia nekat masuk karena memang mereka membutuhkan tempat tinggal dan mereka sudah memesan sebuah tempat.

Hagin mundur beberapa langkah ke belakang keluar dari apartemen untuk membuat jarak dari penyerang. Baru setelah dia keluar dari apartemen, si penyerang menampakkan dirinya. Terlihat seorang laki-laki berbadan besar memiliki bobot kira-kira 90 kg dengan tinggi yang sesuai, tanpa sehelai rambut di kepalanya dia tampak garang, cocok dengan tatapan matanya dan wajahnya.

"Siapa kalian? Masuk tanpa ijin , BOSAN HIDUP!" laki-laki itu menanyai Hagin dan Buya sambil berteriak marah, terlihat seperti singa yang dibangunkan dari tidurnya.

"Maaf... sudah berkali-kali aku mengetuk pintu tapi tidak ada yang membukanya. Perkenalkan namaku Hagin Nariya... dia Alder Buya sahabatku... kami di sini untuk menyewa kamar." Hagin mengenalkan dirinya dan tak lupa memperkenalkan Buya sambil menunjuknya, dia juga mengatakan alasannya datang ke Apartemen Ichidori.

"Oh ternyata kalian ingin menyewa kamar... maaf- maaf, mari masuk. Kalian dari mana, di apartemen ini ada beberapa kamar kosong. Oh... iya, aku Shamatsu Ichidori pemilik tempat ini," seru laki-laki berbadan besar. Suaranya begitu berat dan tidak terlalu buruk untuk didengar.

Walaupun Shamatsu terlihat garang dan tampak berbahaya layaknya preman, dia cukup baik. Dia membawa Hagin dan Buya ke dalam Apartemen, Shamatsu memperkenalkan isi dari Apartemen Ichidori.

"Ah... sebelum kalian memantapkan diri untuk menempati Apartemen inj, aku akan menjelaskan tentang Apartemen ini. Apartemen ini memiliki 6 kamar dan saat ini sudah terisi 3 kamar dan sisanya kalian tahu sendiri, peraturan disini cukup simpel. Aku akan memberitahu peraturannya jika kalian berminat menyewa kamar disini?" seru Shamatsu pada mereka berdua, dia cukup menanti-nanti jawaban mereka berdua, mendapatkan penyewa kamar akan memberikan pemasukan lebih untuk apartemennya.

Hagin memperhatikan dengan jelas apa yang dikatakan Shamatsu, awalnya dia mengira jika Apartemen Ichidori telah sepenuhnya di sewa sehingga Hagin cukup kecewa namun mendengar ucapan Shamatsu, Hagin kembali pulih. Dia terlalu malas untuk mencari tempat lainnya sehingga jawaban Shamatsu cukup meringankan bebannya.

Hagin melihat-lihat ruang tamu, di ruangan yang cukup bersih dengan beberapa pot bunga serta perabotan rumah, dia melihat sebuah lukisan yang amat cantik. Lukisan seorang wanita yang terbalut dengan bunga-bunga mawar, dengan latar berupa sebuah taman.

Mengalihkan pandangannya menuju tempat lain, Hagin menemukan satu tempat yang dia rasa cukup memikat dirinya untuk tinggal di sini, tidak lain tidak bukan tentunya Gazebo di pekaranganlah yang membuat Hagin meneguhkan hatinya tinggal di Apartemen ini.

"Bro... bagaimana denganmu? Aku memutuskan untuk tinggal di sini, tempat ini lumayan bagus. Jarak antara sekolah dengan tempat ini pun tak cukup jauh, dan suasana di sini cukup bagus juga," seru Hagin yang memutuskan untuk menyewa sebuah kamar di Apartemen Ichidori pada Buya.

"Tenang saja, Bro. Aku akan tinggal di sini juga, omonganmu memang benar, Bro. Tak disangka jika tempat ini begitu bagus, yo... Pak Shamatsu berapa uang sewa per bulannya di sini?" tanya Buya secara langsung pada Shamatsu mengenai harga sewa bulanan.

"Sudah memutuskan untuk tinggal di sini, itu berita yang bagus. Baik, kalau begitu akan aku beritahu peraturannya terlebih dahulu sebelum kita membahas tentang harga sewa," ujar Shamatsu pada mereka, sebelum dia berkata, "Tadi aku sudah bilang tentang peraturan yang simpel bukan? Peraturan di sini cukup ringan, kalian dilarang untuk keluar lebih dari jam 12 malam. Jika saja aku tahu ada yang melanggarnya—" setelah selesai mengatakan peraturannya Shamatsu mengepalkan tinjunya dan mengarahkan tepat ke wajah Buya.

"Ini yang akan berbicara. Jangan salahkan aku jika kalian mendapatkannya, Haha... bagaimana masih tertarik untuk tinggal di sini. Selain peraturan tadi, kalian akan menikmati fasilitas tentunya," seru Shamatsu, lalu dia menghidupkan sebatang rokok yang ia ambil dari saku celananya dan berkata, "Kalian akan mendapatkan makan malam gratis ataupun sarapan, argh... selain itu fasilitas yang sama seperti apartemen lainnya seperti halnya air ataupun listrik, jadi bagaimana?" tanya Shamatsu Ichidori untuk ke sekian kalinya.

"Tentu saja, aku tertarik Pak Shamatsu. Dan aku yakin dia-" Hagin menunjuk Buya yang berada di sebelahnya, lalu berkata, "Pastinya dia akan setuju untuk tinggal di tempat ini, bagaimana pun kita datang dari satu kota dan teman baik, tentunya dia akan bersama denganku. Omong-omong berapa uang yang harus kami bayar?"

"Tidak Mahal, hanya 35.000 DS saja. Bagaimana masih tertarik untuk tinggal di tempat ini atau tidak, hari semakin gelap tentunya kalian harus menemukan tempat untuk bermalam bukan? Aku beritahu saja untuk menginap di hotel harga yang harus kalian bayar lebih dari 4.000 DS per malam, jadi?" tanya Shamatsu Ichidori pada mereka berdua sembari memberitahu info lainnya.

"Bagaimana ini Bro... yakin ingin menyewa di tempat ini," seru Buya, tak lama kemudian di jawab Hagin," Tentu saja, ini cukup murah di kota seperti ini-" setelah menjawab pertanyaan Buya, Hagin pun menyetujui harga yang diberikan Shamatsu "Pak Shamatsu, harga itu untuk satu kamar kan, atau kami dapat menyewa dua kamar seharga itu?"

Catatan :

1 DS sama dengan 100 rupiah.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C4
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión