"Anya, Raka dan Della memang tidak akan peduli dengan lamaran ini. Sabrina juga pasti mau menikah dengan Arka. Tetapi Irena juga akan menjadi bagian dari keluarga kita. Ditambah lagi, ia adalah orang tua. Kamu juga harus memikirkan mengenai Raisa. Ia bahkan meminta maaf di hadapan semua orang hari ini. Bukankah itu artinya ia menginginkan agar kita datang lagi untuk melamar besok?" kata Maria.
Anya menghela napas. "Kak, kalau begitu telepon lah Arka saja. Jangan biarkan Aiden tahu mengenai hal ini."
Aiden baru saja keluar dari kamar mandi ketika ia mendengar Anya mengatakan agar Maria tidak memberitahunya. Di pinggangnya, terdapat handuk mandi dan tangannya juga membawa sebuah handuk kecil lainnya. Ia berjalan masuk sambil mengeringkan rambutnya.
Melihat Aiden datang, Anya langsung menutup telepon dan berkata sambil tersenyum. "Kemarilah. Biar aku mengeringkan rambutmu."
Aiden duduk di tempat tidur sambil cemberut. "Apa yang tidak boleh aku ketahui?"