"Maafkan aku. Aku benar-benar mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu dan aku takut akan mati meninggalkanmu sendirian. Aku takut kamu akan sedih sehingga aku tidak berani untuk tetap berada di sampingmu. Tetapi sekarang aku sudah kembali. Bisakah kamu memberiku kesempatan lagi?" kata Henry sambil memeluk Maddison.
"Kesempatan lagi? Apakah kamu tidak paham? Kalau kamu ingin memulai kembali, buatlah janji terlebih dahulu. Pergilah ke barisan paling belakang dan mengantri," Rio langsung menyelanya.
"Kamu bisa keluar dari sini," Maddison langsung menendang Rio keluar.
Begitu menyadari bahwa ia dalam posisi yang tidak menguntungkan, Rio langsung memelas di hadapan Maddison. "Kak, setiap hari Maya selalu menyuruhku untuk bekerja keras. Ibuku juga menyita uang jajanku. Kamu tidak boleh mengusirku. Aku tidak punya uang untuk makan."
"Adikku mengadakan pesta pernikahannya malam ini. kamu boleh datang dan ikut," kata Henry.
"Siapa kamu?" Rio memandang Henry dengan tatapan menantang.