"Tiara, tolong jangan salahkan bibimu ini."
"Aku tidak menyalahkan bibi. Aku tahu bibi juga punya masalah," Tiara mengangguk dengan patuh.
"Apartemen ini dan juga bar, semuanya atas namamu. Saat aku bercerai nanti, aku tidak tahu apakah ia akan memberikan sepeser uang padaku. Tetapi aku masih punya kamu. Kita tidak akan pernah kelaparan dan kesusahan," kata Rosa sambil tersenyum.
"Bibi …" mata Tiara memerah.
Bibinya itu telah merawatnya dan membesarkannya sejak kecil. Tetapi ia tidak bisa melakukan apa pun untuk bibinya. Dan karena dirinya, pamannya akan menceraikan bibinya.
"Sudah malam. Aku sangat lelah hari ini. Aku ingin mandi dan tidur cepat," Rosa tidak banyak berbicara.
Sebelum tidur, Tiara mengirimkan pesan pada Jenny.
Tiara : Bibiku diusir dari rumah dan kemungkinan pamanku akan menceraikannya. Semua ini adalah salahku. Aku berniat untuk bicara dengan pamanku besok.