"Bima, apakah kamu tahu mengapa aku menghormati permintaan putriku untuk tidak bersama denganmu?" Marsha tersenyum tipis.
"Mengapa?" tanya Bima.
"Kamu terlalu keras kepala. Kamu mau semuanya berjalan sesuai dengan keputusanmu sehingga aku akan terkekang olehmu. Kamu memutuskan pernikahan putramu dan kamu juga memutuskan pernikahan cucu-cucumu. Kamu menentuk apa yang terbaik untuk mereka. Bukankah nanti kamu juga akan mengaturku," Marsha memandang ke arah Bima dengan hati-hati setelah mengatakannya.
Bima benar-benar terkejut saat mendengarnya. Dan setelah ia berhasil menguasai keterkejutannya, ia menundukkan kepalanya. Ia benar-benar diam dan tidak mengatakan satu patah kata pun.
Dulu, ia meminta asistennya untuk menghubungi putri Marsha. Selama putri Marsha setuju dengan hubungan mereka, ia akan memberikan sejumlah uang.