"Ini benar-benar kejahatan …" bisik Aiden.
Anya tertawa dan langsung menutup jubahnya. "Kenapa kamu tidak mengetuk pintunya? Suapi aku, aku lapar!"
Aiden tersenyum melihat tingkah Anya yang manja. Ia langsung duduk di kursi makan dan memotongkan steak untuk Anya. Sementara itu, Anya minum anggur dengan santai sambil memandang suaminya yang sedang sibuk menyiapkan makanannya.
"Terima kasih, suamiku. Kamu baik sekali!" kata Anya dengan manja. Ia mulai memakan steaknya, sementara Aiden bangkit berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk mengambil handuk.
Ia mengeringkan rambut Anya yang basah dengan lembut.
Anya merasa kesal karena Aiden mengeringkan rambutnya saat sedang makan. Kepalanya terus bergoyang, membuatnya susah untuk memasukkan steak itu ke mulutnya. "Jangan goyang-goyang!" gumamnya.