"Ini saatnya mereka membayar semua perbuatan mereka. Ini saatnya aku menyelesaikan semuanya. Aku akan segera kembali."
Anya tidak pernah melihat Indah marah seperti ini. Di mata Anya, Indah adalah sosok yang penyabar dan lemah lembut.
Memang benar apa kata orang. Orang yang jarang marah akan terlihat berpuluh-puluh kali lipat lebih menyeramkan dibandingkan orang biasa saat sedang murka.
Tetapi saat ini, Anya tidak bisa menghibur dan menenangkan ibunya karena ia sendiri juga kesulitan untuk menahan emosinya.
Ia masih bersandar di pelukan suaminya. Tangan Aiden terus mengelus punggungnya dengan lembut, berusaha untuk menenangkannya.
"Aku berhutang banyak pada Diana, karena telah menyelamatkan putriku. Tetapi keluargaku sendiri malah mencelakainya," kata Indah dengan suara tercekat. "Jangan khawatir, Anya. Ibu tidak akan membiarkan semua ini begitu saja."