Anya langsung mengambil baju Aiden yang tergeletak di lantai dengan panik dan memunggungi Aiden. Melihat punggung Anya yang mulus, tanpa sehelai pakaian pun, Aiden tersentak dan menahan napasnya.
Aiden menarik benda yang melilit lehernya dan menyadari bahwa benda itu ternyata adalah sweater Anya. Ia tertegun sambil memegang sweater tersebut.
Anya menunduk dengan malu. sambil tetap berusaha menutupi tubuhnya, ia menghampiri Aiden dan mengambil sweater dari tangannya. Kemudian, ia sekali lagi memunggungi Aiden dan memakainya.
"Kamu …"
"Kemarin kamu demam dan kedinginan. Orang-orang di luar tidak peduli kalau kamu mati sekali pun. Tetapi aku tidak bisa melihatmu mati. Kamu terluka karena aku. Jadi aku … Aku hanya menghangatkan tubuhmu. Kita tidak melakukan apa pun," Anya menggoyangkan tangannya berulang kali, takut Aiden akan salah paham.