Anya menatap ke arah Nadine dan melihat Nadine merasa sangat malu serta marah, hingga tidak bisa berkata-kata.
"Jonathan, kita sudah saling mengenal selama dua tahun. Aku tahu bagaimana sifatmu dan aku sangat menghormatimu. Tetapi meski kamu bisa memaafkan ayahmu sekalipun, kami tidak bisa melakukan hal yang sama," kata Anya dengan serius. Ia menekankan setiap katanya dengan tegas, melangkah maju untuk membela Nadine.
"Ayahku hanya terlalu menyukai Nadine dan ingin Nadine menjadi menantunya. Ia tidak punya niat jahat …"
"Apakah itu tidak jahat saat menipuku untuk datang ke hotel, memberi obat padamu dan memberi ruangan itu obat perangsang? Kalau sampai ada sesuatu yang terjadi pada kita, apakah itu tidak jahat?" kata Nadine dengan marah.
"Nadine, bukan itu maksudku …" Jonathan bergegas menjelaskan.