Aiden menepuk punggung Anya dengan lembut dan membantu untuk memengangi rambut Anya. "Kalau tidak enak, lebih baik tidak usah diminum."
"Aku ingin segera punya anak denganmu. Semakin lama aku berhubungan dengan dunia parfum, aku akan semakin sulit hamil. Aku takut akan seperti ibuku, tidak bisa punya anak saat aku ingin," Anya terus muntah. Tubuhnya langsung lemas dan matanya berair.
"Kita masih muda. Kita masih bisa punya anak tanpa harus terburu-buru," kata Aiden.
Ketika Anya sedang muntah, Nico langsung menelepon Tara dan memberitahunya. "Tara, ramuan apa yang kamu buatkan untuk bibiku? Bibi baru saja mencicipinya sedikit, tetapi ia langsung memuntahkan semua makan malamnya?"
"Aku tidak memasukkan bahan-bahan yang aneh. Itu ramuan yang sama seperti yang ia minum biasanya. Bagaimana bisa ia muntah? Apakah …"
"Hamil?" reaksi Nico sangat cepat. Ia langsung bisa menebaknya.