"Apa yang perlu dibersihkan? Apa yang aku katakan adalah kebenaran," Nico sengaja menggodanya.
Alis Raka terangkat. "Nico, apakah kamu ingin terus berpura-pura seperti ini? Aku akan mengunjungi dokter gigi kesayanganmu."
"Aku bercanda, aku bercanda. Jangan terlalu serius," Nico tertawa dan menghubungi ponsel Aiden. "Paman, bibi sedang lapar. Aku sudah memesankan makanan ringan untuknya. Kapan kamu kembali?"
"Jam satu siang, pergilah ke restoran di lantai dua untuk makan siang. Aku akan menyusul. Kalian bisa makan duluan. Tidak perlu menungguku," kata Aiden.
"Apa yang sedang paman lakukan?" tanya Nico dengan penasaran.
"Berburu," jawab Aiden.
Di dekat hotel tersebut memang ada area berburu yang disediakan oleh hotel. Tempatnya cukup jauh di belakang hotel dan di daerah hutan.
"Berburu? Mengapa tidak mengajakku!" kata Nico.
"Aku akan meminjamkan senapanku padamu besok," jawab Aiden.
"Baiklah!" mata Nico langsung berbinar dengan cerah.