"Aku meninggalkankmu di tengah jalan karena terlalu tenggelam dalam emosiku. Kamu bisa saja terluka. Apakah kamu tidak membenciku?" tanya Aiden sambil memandang wajah Anya.
Anya berpikir sejenak kemudian menjawab, "Kamu melihatku berada di tempat tidur bersama dengan Raka. Wajar saja kamu merasa sangat marah. Jika suamiku bukan seseorang yang pengertian seperti kamu, mungkin aku sudah menjadi janda sekarang."
Setelah mengatakannya, Anya mengangkat kepalanya dan menatap Aiden lekat-lekat. "Aku sangat beruntung bisa bertemu denganmu."
"Aku minta maaf karena terlalu emosi pada saat itu," kata Aiden sambil mengangkat gelas anggurnya. Gelas anggur itu berdentang saat menyentuh gelas anggur Anya, mengajaknya untuk minum bersama.
Saat melihat Aiden menghabiskan anggurnya dalam satu tegukan, Anya melakukan hal yang sama.
"Anggur ini memang lezat. Tetapi jangan minum terlalu banyak," melihat Anya sudah minum dua gelas anggur, ia takut istrinya itu terlalu mabuk.