"... Tetapi yang membuatku lebih sakit adalah perhatianmu pada Raka. Aku sangat marah. Aku marah karena kamu terlalu peduli pada Raka dan itu menyakiti hatiku!" kata Aiden.
Dari kata-kata Aiden, Anya baru memahami betapa sakitnya hati Aiden ketika melihatnya bersama dengan Raka. Matanya kembali basah saat memikirkan hal itu
"Aiden, aku tidak berniat menyakitimu," tenggorokannya tercekat saat mengatakannya. Ia tidak berniat menyakiti Aiden. Ia memang terlalu bodoh sehingga bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu.
"Sekarang kamu tahu kan seberapa besar kesedihan yang aku rasakan? Di hatimu, aku tidak bisa dibandingkan dengan Raka. Aku tidak akan pernah bisa menggantikannya," Aiden mengatakannya dengan tenang, tetapi wajahnya terlihat tegang dan dingin. Tidak ada kelembutan seperti biasanya. Tidak ada tatapan sayang saat ia memandang Anya seperti biasanya. Matanya terlihat dingin seolah rasa sakit telah membekukan semua perasaannya ...