Randika lalu membebaskan semua perempuan yang tertangkap itu. Namun setelah itu, terdengar suara gaduh dari luar dan mendatangi pintu besi basemen ini.
Beberapa orang dengan baju serba hitam masuk ke dalam. Mereka tidak peduli dengan Kevin yang masih berguling-guling kesakitan. Mereka hanya tertawa ke arah Randika.
"Wah wah ternyata Ares toh?" Salah satu dari mereka memecah keheningan. Dia menatap Randika bagai melihat sampah.
"Jadi kalian dari Jeratan Neraka?" Randika mengerutkan dahinya.
"Kalau iya kenapa?" Mereka semua segera menghalangi jalur kabur Randika. Jumlah mereka lebih dari 10 orang dan semuanya membawa pistol.
Kevin, yang berguling-guling kesakitan, melihat bahwa pengawalnya sudah tiba mulai tersenyum dan berteriak kepada mereka. "Cepat bunuh bajingan itu!"
"Mati kau Randika!" Mata Kevin dipenuhi api kebencian. Nanti dia akan bersenang-senang dengan mayat Randika dan memajang kepalanya sebagai piala kemenangannya.