"Bunda, bisakah tunggu sebentar?" tanya Maya menjawab pertanyaan sang ibu.
"Tapi, Nak... Semua orang sudah menunggu. Mereka sudah mulai bosan," bantah sang ibu sambil menunjukkan pada Maya beberapa orang tampak memandangi wajah Maya dengan tatapan tidak mengenakkan.
"Benar apa kata ibumu, May. Sebaiknya kau mulai saja peresmiannya, sebelum para tamu mulai bosan malah justru pergi dari sini nantinya." Ryo menyambungkan ucapan ibu Maya.
"Yo..." lirih Maya.
"Maya... Ayo, apa lagi yang kau tunggu? Bukankah suamimu tidak bisa hadir malam ini? Jangan lagi menunggunya, itu hanya akan membuat ayah sedih..." lanjut ayah Maya turut berbicara.
Maya mendecak sebal. Dia terpaksa akan memulai peresmiannya, bukan suami yang dia tunggu sejak tadi. Melainkan hadirnya Kenzo, yang tidak berani dia ungkapkan pada yang lain.
Maya menatap wajah Ryo sejenak, Ryo mengangguk pelan dengan wajah memelas memohon padanya agar Maya melakukan segera peresmian usaha barunya.