Capítulo 120: Niza Maafkan Aku

Jantung Niza langsung membeku, tubuhnya kaku seperti es, dan hanya bola matanya yang bergerak-gerak, pandangannya pun semakin melebar, sedangkan pipinya sudah memerah seperti tomat.

Sementara seorang murid langsung membuka pintu dengan terburu-buru dan langsung bergegas masuk ke salah satu toilet tersebut tanpa menoleh ke belakang.

Leo merasa sangat lega karena murid itu tidak melihat mereka berdua, Leo pun melepaskan Niza dengan cepat, sementara Niza masih terbengong dengan mata merah.

Dengan rasa malu yang luar biasa, Niza langsung berlari keluar dari toilet, Leo dengan tidak mengenakan baju, merasa sangat bersalah dengan apa yang di lakukan nya pada Niza, namun sayangnya dia tidak punya pilihan lain.

"Niza maafkan aku". Dalam hatinya, namun disisi lain ia juga merasa sangat malu hingga wajahnya benar-benar memerah, itu adalah ciuman pertamanya, ia juga tidak menyangka hal itu benar-benar akan terjadi.