"Saya Khumairah, ibunya Imam." Wanita itu menarik Gheisha ke dalam pelukannya. "Kamu sedang hamil? Terima kasih, ya. Ibu pikir, Imam tidak akan pernah menikah."
"Ibu, saya …."
"Sudah, jangan takut. Ibu tidak marah, cuma sedikit kesal karena Imam menikah tanpa memberitahu Ibu."
'Bagaimana ini? Permasalahannya semakin panjang kalau begini.'
"Kamu sedang tidur ya?" tanya Khumairah.
Gheisha hanya tersenyum. "Ya sudah, lanjutkan istirahat," tambah Khumairah.
Ia pergi ke dapur dan memasak bersama Imah. Sementara Gheisha segera menelepon Imam. Ia tidak bisa berbohong terus menerus.
"Kang! Ibunya Akang, datang ke sini. Shani tidak bisa membohongi semua orang, apalagi orang tua."
"Saya akan pulang sekarang."
Gheisha menutup panggilan. Sharmila masuk ke kamar Gheisha. Ia mendengar suara wanita dan mengintip dari balik pintu kamarnya. Setelah wanita itu pergi bersama Imah, ia segera menemui Gheisha.
"Siapa dia?"
"Ibunya Kang Imam. Bagaimana ini, Bu?"