Tiana termenung ketika dia baru saja sampai di rumah. Melihat Davie sore tadi membuat perasaannya campur aduk tak karuan. Ada getaran yang selalu dirasa ketika melihat lelaki itu. Jika orang lain tak memahami perasaannya, itu bukanlah masalah bagi dirinya. Toh baginya pemahaman orang tentang perasaannya tidak akan berpengaruh apapun tentang hidupnya.
Keinginannya untuk memiliki Davie bukanlah sesuatu yang hanya mengambang di angan. Tapi dia sudah berusaha melakukan apapun yang dia bisa agar dia memiliki Davie. Namun dia tak berhasil sama sekali. Dia masih saja dihindari oleh lelaki itu dan bahkan tak dipedulikan sama sekali. Kenapa harus seperti itu? dia bisa saja memilih salah satu lelaki yang mendekatinya, tapi sayangnya perasaan sama sekali tak ada untuk mereka. Dan dia tak akan memaksakan dirinya untuk mencintai orang itu.