Descargar la aplicación
23.94% Penjaga hati Zara / Chapter 34: Malam pertama

Capítulo 34: Malam pertama

Gemerlap lampu terpancar indah menghias acara resepsi Aldi dan Zara yang digelar malam dihari yang sama.

Zara nampak anggun berbalut gaun pengantin Lace berpotongan A-line berwarna dusty pink, dengan tambahan aplikasii brokat dan rambut tergelung dihiasi mahkota kecil dan menggenggam bunga ditangan, sambil bergandengan dengan sang suami.

Menyambut dan bercengkrama dengan beberapa tamu yang tidak hanya keluarga tapi juga kolega dan teman mereka.

"baiklah.. mari kita dengar kan apa kata pengantin pria kita malam ini untuk istri tercinta..." suara MC menggema disambut riuh tepuk tangan para tamu.

Aldie menaiki panggung diiringi Zara .

"baiklah.. terimakasih untuk semua yang sudah hadir di pesta pernikahan kami... dan... aku katakan pada istriku yang cantik ini... terimakasih sayang kau sudah hadir dihidupku..." tepuk tangan para undangan makin terdengar ramai.. tatapan Aldi nampak tulus bagi siapapun yang melihatnya, namun jauh dilubuk hati itu adalah kata yang ingin ia ucapkan untuk Aura.

Zara tersenyum malu, wajahnya seperti kepiting rebus, entahlah ia tahu kata itu bukan untuk nya tetap saja ia merasa malu sendiri.

Nyonya Almira terharu ia berharap si bungsu tidak akan pernah merasakan apa yang ia rasakan.

"okey... tidak adil ya kalu hanya suami yang mengatakan isi hatinya... kami juga mau dengar kata pengantin wanita untuk suami tercinta nya..." suara sang MC menggelitik zara yang tak henti tersipu malu.

Ia menatap lekat pada pria si tetangga misterius yang kini jadi suaminya.

"baiklah... untuk suami ku... terimakasih sudah memilih aku... dan mengabulkan keinginan ku.." Zara nyengir lebar mengingat ucapannya yang akan menikahi pemilik Als cake and resto.

Aldi mengecup dahi Zara lalu merangkul nya erat.

Semburat rasa bahagia yang tak tentu arah, entah sampai dimana kebahagiaan seperti ini akan terus ia rasakan.

Resepsipun makin meriah dengan letusan kembang api dan alunan musik mengiring hari kebahagiaan kedua mempelai.

***

Zara ternganva memasuki kamar pengantin di hotel yang sengaja dipersiapkan tuan Wildan untuk mereka. Beberapa lilin aromaterapi menyala menghangatkan suasana, lalu hiasan bunga diatas tempat tidur putih dengan inisial A&Z . Mereka juga bisa melihat pemandangan ibukota dari jendela besar yang menyajikan pemandangan malam hari.

Jantung Zara berdegup kencang ini malam pertama nya dengan seorang pria. Berdua dalam kamar pengantin yang menawarkan kesan romantis.

"huh.. apa ini semua?" Aldi mengumpat segera menghambur kekamar mandi untuk membersihkan diri. Zara tak peduli dengan Aldi yang sama sekali tidak terkesan.

Zara terkagum sediri.

Tak lama Aldi keluar dari kamar mandi dengan mengenakan kaos polo dan jeans slimfit .

" aku akan keluar sebentar.. kau tidurlah lebih dulu.. jangan menunggu ku..." pinta Aldi pada Zara yang tak habis pikir, ini malam pertama mereka!

"Baiklah..." sahut Zara patuh ia sempat melirik jam sudah lebih dari pukul 12 malam. Zara segera membersihkan diri lalu mengenakan piyama dusty pink pemberian Aldi

Zara duduk di sofa sambil menyetel tivi coba membunuh kebosanannya, padahal ia sekarang sangat lelah tapi tidak bisa tidur, karena Zara punya kebiasaan tidak bisa tidur jika tidak ada seseorang disampingnya, selama tinggal di apartemen shanum mereka tidur bersama, saat dirumah kak Raihan Zara akan tidur dengan Zidan sang keponakan yang lucu.

-ahhh aku tak bisa tidur...- Zara mengeluh coba membaringkan tubuh di spring bad honeymoon mereka.

Coba menghitung domba agar mengantuk pun percuma!

tok! tok! tok!

terdengar suara pintu diketuk, Zara menyeret langkah gontai menuju pintu. Saat pintu terbuka alangkah kagetnya Zara mendapati Aldi yang diantar oleh salah satu pelayan hotel dalam keadaan mabuk berat.

"baiklah terimakasih biar aku yang membawa nya kedalam.." pinta Zara menyambut tubuh lunglai suaminya.

Saat didalam Aldi mendorong kasar tubuh mungil Zara .

"kau jangan menyentuh ku...!!!" teriak Aldie "aku harus kehilangan orang yang aku cinta karena kau....!!!" hardik Aldi

"kau sedang mabuk cepat lah beristirahat.." Zara coba memapah tubuh Aldi yang sempoyongan, tetapi sang suami malah mencengkram pipi sang istri, kali ini tubuh Zara mulai gemetar seumur hidup ia tidak pernah diperlakukan seperti ini.

Tatapan pria yang kini tengah mabuk itu penuh dengan kemarahan, bahkan ia tertawa begitu menyeramkan.

Zara tak pernah menyangka sisi lain dari suaminya yang ia anggap begitu sopan dan tidak mungkin sanggup menyakiti wanita, tapi nyatanya...


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C34
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión