Descargar la aplicación
44.91% I don't know you, but I Married you / Chapter 234: Hati Alyssa

Capítulo 234: Hati Alyssa

Alyssa keluar dari mobilnya lalu berjalan masuk menuju cafe yang sebelumnya dia pernah kunjungi. Dengan memakai kacamata dan masker dia mulai mencari-cari sosok yang ingin dia temui hari ini. Tak kunjung menemukan orangnya dia pun mulai memesan minuman dan makanan terlebih dahulu.

"Jadi berapa?"

"120 ribu..."

"Nih, kembaliannya ambil aja."

"Nanti pesanannya dianterin kak."

"Eh..mau tanya kalau Kay ada ga?"

"Oh Kay ada diruanganya lagi ada tamu kak.."

"Boleh minta bantuan ga?"

"'Apa?"

"Kalau udah selesai kasih tahu ada yang nyariin terus suruh ke meja saya ya."

"Oke kak." Sang kasir menuruti instruksi dari Alyssa. Wanita itu kemudian pergi menaiki tangga dan mencari mejanya yang sengaja dia cari paling pojok. Maskernya dia buka dan mulai menghirup udara segar. Sambil menunggu Kay datang Alyssa memainkan Handphonenya sendiri.

"Ish…bikin kaget nih orang." Gerutu Alyssa saat ponselnya bergetar dan menunjukkan nama manajernya disana.

- Halo, bisa ga sih sehari….aja lu jangan nelpon gw?

- Baru juga gw telpon hari ini udah diomelin.

- Iya ada apa?inikan hari libur gw.

- Lo dimana?

- hm…Lagi jajan gw.

- Ya dimana?pasti tempatnya punya alamatkan?.

- Kepo banget sih, gw ga macem-macem kok. Buruan ngomong ada apa?.

- Engga ada apa-apa. Gw cuman mau mastiin lu istirahat besok ada syuting video klip.

- Iya gw inget vin, udah-udah ah gimana gw mau istirahat lu nelepon mulu.

- Hati-hati Al…

- Iya vin.

Alyssa langsung menutup panggilannya. Pesanannya datang dan Alyssa pun menyantap makanannya itu. Matanya dimanjakan dengan pemandangan pepohonan yang ada didepannya. Dia seharusnya memilih tempat duduk diluar Balkon tapi karena takut ada para kamera disana, mau tak mau Alyssa harus memilih tempat duduk didalam yang diharapkan aman dari semua kejaran para wartawan. Pikirannya kini mulai dirasuki bayangan seseorang. Seseorang yang sudah dia pikirkan sebelumnya didalam mobil namun dia belum yakin untuk mengatakannya. Ini rasa suka, kagum, sayang, atau apa?Alyssa tak bisa memilih diantara sekian perasaan yang berkecamuk didalam hatinya. Belum lagi batasan hubungan yang diterapkan oleh managemen artisnya serta ocehan Kevin yang setiap hari mendoktrin dirinya untuk tak memiliki hubungan spesial dengan siapapun membuat Alyssa semakin menarik ulur perasaannya. Dia bingung sendiri untuk maju atau untuk mundur. Ini benar-benar membuatnya frustasi sendiri. Pria yang dipikirkannya ini adalah pria yang unik, yang tak pernah Alyssa temui dimanapun termasuk di dunia keartisannya bahkan jikapun ada satu maka dia yakin itu hanyalah sebuah peran yang harus dimainkan sang aktor. Tidak ada satupun lelaki yang membuat Alyssa sepenasaran ini dan dibuat rela mengejarnya sampai tak tahu malu.

"Jadi lu yang nyariin gw?" Kay memiringkan kepalanya sejenak untuk melihat seseorang yang duduk memunggungi tadi. Kini dia menarik kursi dan duduk dihadapan Alyssa.

"Iya, kenapa?masih sibuk lu?"

"Iya, gw masih sibuk."

"Ya udah gw tungguin sampe selesai."

"Emang ga ada syuting apa?"

"Lagi libur."

"Ada apa cari-cari?kangen?"

"Enak aja. Pingin cari temen ngobrol aja sekalian liat kondisi lu makin parah ga ditinggal Kiran."

"Enak aja, gw ga gila, terus kenapa harus gw sih?sama temen-temen lu sono."

"Males ah, mereka pasti minta foto terus update nanti wartawan pada datang."

"Resikolah, namanya juga artis."

"Kenapa sih belum pindah tempat?gw bilangkan cari kek yang lebih gedean."

"Tuhkan bawel lagi, ini juga lagi usaha. Besok-besok lu main sini udah ada tingkat tuh diatas."

"Oh…mau dibangun.."

"Lu kalo kesini mau protes aja mending pulang."

"Ngusir mulu tiap kali gw kesini."

"Ya habis lu ngeselin."

"Iya maaf…"

"Lu ga mungkin kan datang kesini cuman pingin ngobrol sampe nungguin gw segala, ini pasti ada yang mau lu omongin. Apaan?"

"Gw malu…"

"Punya malu juga lu?kirain engga."

"Ya punyalah, gw juga manusia bukan seekor kucing."

"Ya udah mau ngomong apa?"

"Gw pingin nanya dulu. Kalo cewek nyatain cinta duluan aneh ga menurut lu?"

"Jadi lu mau nembak cowok?"

"Ih…jawab dulu baru nanya."

"Kenapa harus aneh?enggalah. Aneh itu karena selama ini kebanyakan pernyataan cinta itu dilakuin cowok padahal dilakuin sama cewek pun sah-sah aja. Lagian kenapa harus lu nembak duluan?lu udah ngebet yang sama cowoknya?"

"Habis cowoknya ga pernah peka-peka atau malah ga nyadar kali."

"Ya sadarinlah."

"Gw bukan tipe yang ngasih kode-kode mulu, gw tuh pingin yang to the point gitu loh."

"Lu-nya aja yang ga sabaran. Kali aja dia masih pingin PDKT sama lu."

"PDKT sama gw tuh susah dan lu tahu ga hal unik yang kita lakuin selama ini?gw tuh ga pernah nyimpen nomer dia begitupun sebaliknya. Kita ketemu ya kalo gw ada aja selebihnya ga pernah ngasih kabar."

"Lah terus gimana lu bisa suka?"

"Karena setiap ketemu dia tuh selalu nunjukkin tingkah yang unik dan cowok lain mungkin ga pernah memperlakukan gw kaya gitu."

"Kalo itu bukan ga peka, mungkin cowoknya juga butuh waktu lebih lama buat kenal sama lu secara komunikasi aja jarang."

"Gw emang belum kenal banget sama dia tapi gw selalu kepikiran aja kalo dia ga ada."

"Terus kenapa lu ga minta nomer dia sih?"

"Masa apa-apa gw?gw kira dia bakalan minta nomer gw tapi sampe sekarang aja dia masih cuek."

"Ilfil kali sama lu."

"Mungkin juga, gw kan nyebelin."

"Udahlah daripada jadi penyakit mending ungkapin, Gw pernah tuh ada diposisi lu dan itu bener-bener ga enak. Gw pendem sendiri perasaan gw sampai akhirnya ngerasa udah diujung banget dan ga bisa gw tahan lagi. Gw ungkapin dan gw bilang langsung ke orangnya eh siapa sangka perasaan gw berbalas meskipun belum jelas sih Happy ending atau engganya. Kali aja kalo lu bisa berakhir happy ending, setiap orang kan punya takdirnya masing-masing." Kay berbicara cukup panjang membuat Alyssa berpikir sejenak. Apa iya cara itu adalah cara yang paling baik sekarang?apa cowok yang disukai Alyssa bakalan nerima jika Alyssa menyatakan perasaannya terlebih dahulu?. Kini Alyssa membuka tangannya yang terlipat menyentuh salah satu tangan Kay yang berada diatas meja.

"Gw sayang sama lo…." Alyssa dengan tatapan meyakinkan membuat Kay terkejut dan hanya mampu diam, tepatnya membeku dan membisu. Waktu seakan berhenti sekarang. Dia masih mencerna pernyataan yang dibuat Alyssa tadi. Meyakinkan dirinya sendiri bahwa pendengarannya masih berfungsi dengan baik. Apa ini tak salah?apa kata-katanya yang keluar dari mulut Alyssa benar adanya?. Kay belum membalas ucapan Alyssa tadi. Jika pun harus membalas dia bingung harus membalas dengan kata apa. Pemilik hatinya adalah Kiran dan itu tak bisa diganggu gugat sekarang.

***To be Continue


REFLEXIONES DE LOS CREADORES
Keyatma Keyatma

Don't forget leave comment and vote ya :)

Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C234
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión