BANYU
Hari ini, perjalanan kita di mulai dari toko yang menjual kaus yang menunjukkan tentang kota ini.
Garin sudah tidak sabar dan memilih berbagai kaus untuk teman temannya. Aku hanya diam saja. Yah sesekali melirik kaus dan dan memegangnya saja.
"Mas Banyu, ini bagus?" Tanyan sembari menunjuk kaus yang sama dengan yang aku lihat barusan sayangnya ukuran kecil.
Kenapa kadang selera kita sama. Aku sendiri juga bingung apakah benar dia jodohku.
"Bagus." Jawabku mencoba biasa saja.
"Semoga Tio suka!" Dia berbicara lirih tapi masih terdengar.
"Hah? Itu untuk Tio?" Bukannya aku tidak suka dia memberi temannya barang atau oleh oleh.
"Iya!" Jawabnya biasa saja.
Tio itu seperti seekor lalat yang selalu mengganggu. Entah mengapa rasanya lebih menjengkelkan di banding dengan Seno.
Aku memang sedang berusaha melepaskan Garin. Tapi jika penggantiku adalah mereka kenapa rasanya geram sekali.
Hi kalian semua...
Tolong kasih review untuk novelku ya..
Jangan lupa juga ajak yang lain untuk membaca novel ini..
Terima kasih