Carolina menatap Vera dengan tatapan tidak percaya, seperti biasa Vera memang selalu hebat dalam menyabotase dan mengarang sebuah cerita. Namun, Carolina tidak menyangka bahwa Vera akan membantunya.
"Lo bisa nangis gak? Kalau bisa coba nangis!" bisik Vera di telinga Carolina.
Carolina ingin memutarkan bola matanya ketika mendengar ucapan Vera, memangnya dia terlihat seperti pemeran film yang selalu tertindas dan menangis? Kalau pun Carolina ingin berniat terjun ke dunia akting. Dia ingin mendapatkan peran yang bukan orang-orang yang tertindas.
Namun, mengingat kejadian saat ini dia seperti pemeran utama dalam film yang sedang tertindas, dia akhirnya mencoba untuk menangis.
Well, drama dengan Dinda berakhir di bab ini ya xD