Keributan yang terjadi di kota Dellisola disebabkan oleh seorrang nenek tua yang sedang menunjukkan keahlian meramal. Semua orang tertarik dengan itu. banyak yang mencoba meminta nenek tua itu untuk mengintip masa depan mereka.
Tentu saja itu tidak gratis. Nenek tua itu menginginkan imbalan. Namun, imbalan yang diinginkan bukanlah uang melainkan sesuatu yang sangat beragam.
Orang-orang akan menunjukkan barang-barang atau sesuatu yang mereka miliki. Jika nenek itu tertarik maka dia akan langsung meramalkan masa depan untuk orang tersebut.
Namara berdiri di antara kerumunan. Dia mengamati apa yang coba orang-orang lakukan. Di samping kanannya ada seorang pria dewasa yang mencoba mengeluarkan botol porselen dari balik pakaiannya.
"Apa itu?" tanya Namara dengan penasaran.
"Kau ingin tahu?" pria itu bertanya. "Ini adalah botol yang aku beli dua tahun yang lalu. Ini mungkin botol kesayanganku. Namun, aku harus menunjukkan ini pada Nenek Gipsa."
"Nenek Gipsa?"