Malam ini Namara berbaring di tempat tidur sambil menatap atap-atap jerami di atasnya. Hari ini Eros pergi ke klan Sayap Hitam. Entah untuk apa, tetapi sampai sekarang pria itu masih belum kembali.
Pada saat itu tiba-tiba pintu kamar diketuk. Pasti bukan Eros. Lagi pula pria itu tidak akan mengetuk pintu jika ingin masuk ke sana.
"Nona, seseorang ingin bertemu!" teriak Norvin dari luar.
Dengan malas Namara bangkit dari tempat tidur. Dia melangkah keluar dari pondok kayu. "Siapa?" tanyanya.
Norvin menunjuk pada pria yang tak lain adalah Luke. "Nona, boleh aku berbicara denganmu?"
Namara mengangguk. "Katakan saja," jawabnya.
Luke menatap Norvin dengan ragu. Dia ingin meminta pria itu pergi, tetapi tidak berani mengatakannya.
Akhirnya Namara yang mengetahui pikiran Luke pun berbicara, "Norvin, biarkan kami berbicara. Kau pergilah dulu."
Norvin menyipitkan matanya menatap Luke. "Awas jika kau macam-macam!" desisnya sebelum melangkah pergi.