"Kenapa kau begini?" tanya Namara.
"Nefrita, aku sudah memutuskan."
"Bagaimana?"
Hionthea tampak terdiam sejenak. "Aku meminta bantuanmu. Bisakah kau membantuku?" tanyanya setelah beberapa saat kemudian.
Namara tersenyum. Akhirnya dia berhasil meyakinkan Hionthea. Sekarang dia hanya perlu membawa wanita itu pergi menjauh dari orang-orang Castor. Dia yakin ada seseorang di penginapan yang mengawasi Hionthea maupun Deithea.
"Tentu. Aku bisa. Hanya saja kau harus berhati-hati. Kembalilah. Aku akan memikirkan rencana yang tepat."
Hionthea tersenyum. "Terima kasih."
Akhirnya dia melangkah pergi sambil merapatkan tudung jubahnya. Di sana sangat ramai sehingga akan sulit untuk memerhatikan mereka secara detail. Hionthea cukup pintar memikirkan ini.
Namara berusaha tetap terlihat biasa saja. Dia kembali melihat-lihat para pedagang yang ada di sana. Ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Itu adalah seorang pedagang tua yang menjual senjata.