Earl berjalan mengitari Namara dan Rheana. Dia tampak menimbang-nimbang membuat perasaan Namara tidak menentu. Bisakah orang itu cepat membuat keputusan?!
"Berapa usia kalian?" tanya Earl. Suaranya terdengar dalam dan dalam.
Rheana langsung menjawab, "Tahun ini 23, Tuan."
Namara yakin Rheana juga merasakan hal yang sama dengannya. Jelas terdengar dari suaranya yang sedikit bergetar. Ternyata dia tidak sendiri.
"Dan kau?" Earl menunjuk pada Namara.
"Dua puluh," balas Namara tanpa menatap pria itu. Ayolah, dia masih merasa marah dan tidak ingin menghapus amarah itu hanya karena sedikit terpesona padanya.
Ya, hanya sedikit!
Earl mengangkat kedua alisnya. "Masih sangat muda," komentarnya. Kemudian dia berjalan dan berakhir duduk di kursi yang ada di dekat jendela.
"Baiklah. Aku sudah memutuaskan."
Sysi merasa sangat penasaran. Dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Siapa yang Tuan pilih?"
"Dia." Earl menunjuk lurus pada Namara.