"Ma-maaf, pak. Saya tidak melihat ada bapak, jadi…"
"Ehm, gapapa. Bapak yang tidak fokus, kamu tidak apa-apa?" tanya pak Gibran pada siswi yang bernama Rara itu.
"Tidak apa-apa, tapi sepertinya bapak sedang marah."
"Ah, sok tahu kamu!" pak Gibran mencetus lantas pergi dari hadapan Rara. Sejak awal bertemu, dia selalu berusaha untuk menghindar dari Rara. Bahkan di kelas pak Gibran bersikap acuh setiap kali Rara mencoba untuk mencari perhatiannya.
Beberapa jam kemudian semua mata pelajaran sudah usai dilaksanakan,lalu semua siswa dan siswi sudah berhamburan untuk segera pulang ke rumah masing-masing. Namun, Rara berniat nekat untuk menghampiri pak Gibran ke ruangan pribadinya.
"Eh, Rara?" pak Gibran tampak terkejut ketika dia melihat Rara berdiri di depan pintu ruangannya usai mengetuk pintu lebih dulu.
"Maaf, Pak. Bolehkah saya masuk?" tanya Rara dengan ragu-ragu.
"Hem, masuk saja!" sahut pak Gibran dengan nada cuek.