Descargar la aplicación
47.36% Nikah Siri / Chapter 27: Bab 27~Kembali Ke Indonesia

Capítulo 27: Bab 27~Kembali Ke Indonesia

1 bulan berlalu. Rey dan Nay tidak jadi pulang ke Indonesia. Mereka menetap di LA 1 bulan lamanya. Rey dan Manuel sering Pulang-Pergi Milan-Indonesia untuk mengurus kepindahan kewarganegaraan Rey. Kini Rey resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Sementara Vellycia dan Nay tetap di LA, Vellycia dan Nay sering pergi liburan jalan-jalan dan belanja bersama.

Setelah 1 bulan lebih mereka ber-4 di LA. Kini mereka kembali pulang ke Indonesia. Nay yang sudah cuti 1 bulan lebih pun sudah tidak sabar untuk bekerja lagi. Vellycia yang sangat merindukan wajah Anggara yang sudah sangat lama tidak ia lihat ia ingin segera kembali ke Indonesia. Karena Anggara sudah ditugaskan kembali di hotel Jakarta.

°Kediaman Rey

"Kakak, sandal tidurku yang kak Manuel belikan kemarin mana?" teriak Nay dari dalam kamarnya mengeluarkan isi lemari nya.

"Aduh kan kamu yang taruh Nay" jawab Vellycia

Nay dan Vellycia sedang berkemas.

Rey dan Manuel yang sedang berolahraga di lantai bawah mendengarkan Nay dan Vellycia yang sedang bercengkerama.

"Rey apa perasaanku saja akhir-akhir ini Nay lebih manja dari biasanya"

"Iya bener banget, ya ampun semalam aja dia nangis karena dia nglihat jariku nggak pakai cincin nikah" cerita Rey sambil menunjukan jarinya yang sudah memakai cincinnya nikahnya kembali.

"Hahahaha ngakak sih gue, gitu banget sih Nay hahahaha, kapan hari gitu juga ke gue, dia minta di beliin es krim kan waktu ke Mall, nah gue bilang nanti dulu karena lagi repot  banget kemarin itu, eh dia langsung mau nangis gitu, ya ampun orang-orang ngira nya gue udah ngapain ni anak orang" jelas Manuel sambil minum jusnya.

"Hahahaha Nay, Nay, lucu banget dia kalau manja kayak gitu'' ucap Rey sambil berolahraga.

Vellycia turun dari tangga, menghampiri Rey dan Manuel yang sedang berbincang-bincang sambil berolahraga.

"Nuel, sandal tidur kelinci yang kamu beliin untuk Nay, kamu taruh mana sih?" tanya Vellycia kesal

"Sandal kelinci yang mana?"

"Yang warna pink" jawab Vellycia sambil duduk meminum jus Rey yang belum sempat Rey minum.

"Oh itu yang warna pink, ada di dalam mobil"

"Naaaaay, sandalmu ada di dalam mobil" teriak Vellycia dari lantai bawah, meneriaki Nay yang berada di lantai atas.

''Hahahaha sabar kenapa Vell,hehehe" ucap Manuel menutup telinganya

"Rey, itu Nay kenapa sih ih manja banget, udah manja cengeng lagi, ya ampun perasaan kemarin-kemarin nggak, dulu-dulu nggak kayak gitu" ucap Vellycia kesal

"Hahaha maklumin ajah, Vell" ucap Rey sambil melihat gelas nya kosong diminum oleh sahabatnya sendiri.

"Hmmmmm baiklah, untung adek hihhh gemes banget" ucap Vellycia

"Sintya, tolong ambilkan sandalnya Nay di bagasi mobil merah" ucap Manuel kepada salah satu asisten rumah tangga.

"Baik tuan,"

"Sebentar, dimana Clara?"

"Bu Clara sedang di lantai atas bersama nona muda tuan" ucap Sintya

"Oh baik terimakasih Sintya"

"Ok.ok.ok sekarang tiket pesawat kita kan sore, sekarang masih pagi kalau sudah berkemas semua mari kita segera berangkat ke Bandara siang nanti." ucap Rey

"Ini fix nggak naik pesawat pribadi ya?" tanya Manuel

"Iya nggak usah"

"Ok deh"

"Yaudah mari siap-siap, aku mau keatas dulu lihat Nay" ucap Rey meninggalkan sahabat-sahabatnya.

°Kamar Rey

Rey masuk ke dalam kamar, Nay sedang menangis di kasur sambil menutup dirinya pakai selimut. Ia melihat Clara sedang memasuk-masukan pakaiannya kedalam koper. Rey bertanya dengan pelan nyaris tak bersuara.

"Clara, Nay kenapa?" ucap Rey pelan-pelan

"Entahlah tuan" ucap Clara sudah selesai membereskan koper Nay dan segera berdiri dan meninggalkan Rey dan Nay di kamar mereka.

Rey yang tersenyum melihat Nay dengan sifatnya yang lucu sekali, ia berkata,

"Sayang, kamu kenapa?" ucap Rey pelan-pelan sambil membuka selimut Nay

"Uhmm kalung yang kamu berikan padaku dulu, jatuh di bawah lemari, tadi Clara sudah mencoba mengambilnya namun tidak bisa" ucap Nay sambil sesegukan menangis.

"Astaga sayang, baiklah-baiklah aku yang akan mengambilnya" Rey menggeserkan lemari yang cukup berat  itu, untuk mengambil kalung Nay"

"Ini sayang kalungmu, sudah jangan menangis kemarilah aku akan memelukmu, ini masih terlalu pagi sayang kamu sudah menangis 2x" ucap Rey sambil menghampiri istrinya

"Lantas apa kamu tidak suka jika aku menangis? Apa kamu akan meninggalkanku?" tanya Nay berkaca-kaca melihat suaminya.

"Ya jelas tidaklah sayang, ngomong apa sih kamu ini" ucap Rey kepada istrinya

"Baiklah mari mandi sayang, kita berangkat ke bandara siang, sayang tiket kita kan sore, nanti kita makan diluar saja"

"Gendong, aku mau mandi bersamamu" ucap Nay sambil mengulurkan tangannya

"Wahh dengan senang hati sayang" ucap Rey yang tersenyum sambil berdiri dan menggendong Nay.

Pasutri itupun mandi bersama, Rey dan Nay menikmati pagi yang indah. Kemesraan terasa sekali di kamar tersebut. Suara Nay dan Rey memecah keheningan pagi itu. Pagi itu sepasang suami istri halal ini melewati paginya dengan sangat baik.

pelan-pelan

Setelah semua selesai Nay dan Rey bersiap-siap. Manuel dan Vellyciapun sudah siap dibawah. Koper mereka semua sudah berada di dalam mobil. Rey dan Nay turun dari tangga dengan rambut yang basah.

"Baik apa sudah siap semua?" tanya Rey kepada Manuel dan Vellycia

"Sudah semua" jawab Manuel

"Clara apa semua barang kami sudah didalam mobil, sudah tidak ada yang ketinggalan?"

"Sudah tidak ada tuan"

"Baik saya tinggal dulu, tolong jaga rumah ini baik-baik, jangan biarkan siapapun masuk kerumah ini tanpa seizin saya, dan kalau ada apa-apa tolong langsung hubungi saya, Vellycia, atau Manuel" pesan Rey

"Baik tuan muda"

"Bye Clara" ucap Nay sambil memeluk Clara (Asisten Rumah Tangga yang sudah bekerja dengan keluarga Afsheen, merawat Rey sedari Rey masih kecil) Nay memeluk Clara sambil menangis.

Vellycia dan Manuel menggeleng-gelengkan kepalanya, sementara Rey hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya. Akhirnya mereka ber4 di antar dengan supir ke Bandara. Setibanya di bandara mereka pun segera untuk makan di restaurant, setelah lama menunggu mereka pun terbang ke Tanah Air.

Setelah tiba di Tanah Air Rey dan Nay langsung menuju rumah yang Rey beli atas nama Nay, sebagai kejutan untuk Nay. Rey dan Nay pun tinggal dirumah baru di daerah Menteng. Sementara Manuel dan Vellycia langsung tinggal di rumah mereka masing-masing. Apartement Rey dibiarkan kosong.

Setelah perjalanan yang sangat melelahkan. Mereka bisa tidur di rumah mereka masing-masing. Rey dan Nay beristirahat di kamar di sebuah rumah yang besar berlantai 2. Rumah mewah tersebut di belikan oleh Rey untuk hadiah pernikahan untuk Nay, status mereka harus tetap dirahasiakan. Jadi Rey sengaja beli rumah agar Nay dan Rey tidak tinggal di apartemen agar tidak bertemu dan berjumpa banyak orang. Jarak rumah mereka dengan hotel lumayan jauh namun itu aman bagi hubungan mereka yang harus dirahasiakan bahkan kepada para karyawannya.

Rindu....aku merindukanmu

Bahkan ketika kau ada di hadapanku.

Rindu....aku merindukanmu

Bahkan ketika aku bisa menyentuh mu.

Rindu....aku merindukanmu bahkan ketika  aku bisa mendengar suaramu.

Rinduku padamu sangat besar bahkan ketika aku bisa memelukmu seperti malam ini sayang.

🍂Rey


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C27
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión