Descargar la aplicación
50% serumit generasi / Chapter 2: SG01

Capítulo 2: SG01

Gohan canan yang digadang-gadang sebagai pewaris perusahaan kakeknya ternyata memilih berjualan martabak di kota bandung. sejak awal gohan memang tidak ingin berkecimpung di perusahaan sang kakek. ia sedang mematahkan tradisi turun temurun dalam memimpin perusahaan. si menggemaskan ini dulunya sekarang menjadi pembangkang.

karena kecintaannya pada martabak ia lebih memilih berwirausaha dari pada harus melanjutkan kesuksesan sang ayah. egon tak bisa berkutik dengan keputusan si sulung. tapi egon tak putus asa, ia akan tetap berusaha membujuk gohan untuk mengambil alih perusahaan. ben dan dirinya sudah cukup untuk pensiun dini. mereka ingin menikmati masa tua dengan istri tercinta tanpa dipusingkan dengan urusan kantor.

hyungniiimmmm...

panggil gia dengan nada mengejek, ia berlari menghampiri sang kakak memberikannya pelukan erat.

tumben tuan putri mau keluar rumah..

mereka akan saling mengejek jika bertemu kemudian berahir dengan keributan. gia melepaskan pelukan manjanya, ia duduk disembarang tempat menatap sekeliling . dia tidak mengerti mengapa tempat jualan martabak seperti tempat jual pizza.

sebenernya ini tempat apa sih, kok aneh. abang jualan martabaknya perpotong gitu?? bukan perloyang?? .

komentar si cerewet sambil membolak-balikan menu

ya kan ada ukurannya gi . udah lah anak kecil mana paham. mau ngapain ke sini ?? . tanya gohan heran. tidak biasanya gia berkeliaran di luar rumah

maen lah , masa mau kampanye. aku sama nenek abis dari rumah om vano.

gadis itu tetap serius pada menu diatas meja

terus nenek mana??

gohan tidak melihat neneknya

masih disana lah.

gaya bicara gia terkadang menyebalkan minta di sentil

gia bukan orang yang suka kelayapan, kamar adalah kehidupannya. ia hanya akan keluar karena urusan pendidikan. dan saat ia berada di luar rumah itu sangat aneh apa lagi sendirian.

kamu sendirian ke sini??

gohan meyakinkan diri. bukan tidak percaya tapi berbahaya. gia hanya mengangguk sambil melihat-lihat menu yang masih tidak ia pahami

aduh gia. kan udang abang bilang ,jangan keluar sendirian . bahaya tau gak..

lanjutnya merasa khawatir.

aku tuh udah gede. aku bisa baca? aku juga bisa tanya kalo nyasar.

gia masih tetep acuh.

bukan begitu maksudnya ..

adiknya selalu bikin gregetan

iya aku tahu. tapi aku gak apa-apa kan . bisa abang liat??

ia kembali fokus pada abangnya . meletakan menu makanan sembarangan.

aku kesini tuh mau cobain , ayolah buatin.

gia kembali pada tabiat manjanya.

take a way ya..

ini bukan penawaran tapi perintah

emang tempat ini gak boleh di pake??

tanya nya kesal

engga buat kamu.

sahut gohan mulai membuat pesanan gia

ya tuhan , punya hyungnim pelit banget. panteslah dia masih jomblo setua itu

gerutu gia . gohan yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala.

gohan hendak menghubungi sopir untuk mengantar gia pulang namun gadis itu mencegahnya." abang gak mau ketemu nenek??" sindiran menjadi sebuah pertanyaan namun terdengar seperti perintah. gohan tidak menjawab, ia meraih kunci mobil di atas meja lalu mengantar gia pulang .

gohan malas bertemu nenek bukan karena tidak suka. tapi ia tahu nenek datang untuk membujuknya pulang. padahal ada erie yang bisa nerusin perusahaan karena kuliahnya memang di jalur bisnis. kenapa harus dia yang anak tataboga. erie juga bagian dari keluarga anak benedic . dan benedic tiada lain adalah adiknya danbie.

erie masih kuliah, masih terlalu kecil gohan..

ucap danbie. dia tahu cucunya akan berkata untuk meminta erie menangani perusahaan.

anggap aja belajar. lagian papa sama om ben masih muda. ngapain sih buru-buru pensiun. mereka kan masih bisa ngawasin erie. nah om vano juga .

gohan selalu menemukan alasan untuk menolak.

go sayang. cucu nenek yang paling ganteng dengerin deh. om vano udah ada di jalurnya dia milih ngurusin pabrik daripada karirnya . terus kamu gak kasian sama papa?? kita gak minta kamu ninggalin dunia kamu. cukup pegang sementara sampai erie dan gia dewasa. pikirin deh. kamu kan pinter sayang. danbie selalu bisa membuat gohan bimbang dan tak bisa menjawab semua ucapannya. setelah lama terdiam ahirnya gohan bicara

aku gak mau tinggal di rumah..

ucapnya. ia hanya ingin mandiri

ada penthouse papa kamu. tinggal aja disana, nanti nenek yang urus..

danbie sudah bisa menebak. entah punya masalah apa dia di rumah. atau memang bosan harus terus di atur. namun alasan sebenarnya gohan sudah muak dengan semua kemewahan ini. semua yang ia mau mudah di dapat. tidak ada yang menantang dalam hidupnya. itulah mengapa ia ingin melepaskan diri dari orang tuanya.

huh. .. bulan depan aku baru balik jakarta. aku harus ngurus ini dulu biar bisa ditinggal.

ia merasa kesal dengan keputusannya.

oke. uruslah dengan baik jangan sampai di tinggal pemilik berhenti berjalan.

setelah berhasil membujuk gohan mereka kembali ke jakarta. egon senang ibunya membawa kabar baik itu. gia tidak terlalu memperdulikan urusan atau apapun yang terjadi di rumah. ia hanya fokus pada urusan pendidikannya. terlebih karena beban harus melanjutkan perusahaan. sebaiknya aku nikah muda aja biar gak usah kerja. gumam gia mengingat semua beban hidupnya sungguh menyebalkan.

gohan tetap menolak kemewahan ia bahkan menyusahkan dirinya sendiri dengan bekal yang ia miliki. makan seadanya , berhemat agar tak makan di luar. setumpuk berkas perusahaan di kirim ke penthouse agar gohan mempelajarinya terlebih dulu . melihatnya saja sudah bikin pusing.

seminggu waktu yang cukup singkat untuk gohan mempelajari seluk beluk yang terjadi di kantor. ia keluar rumah hanya untuk membeli bahan makanan. penthouse dan kantor tak terlalu jauh, gohan memilih pergi dengan busway untuk datang ke kantor.

seluruh staf terkejut kedatangan gohan, pasalnya ini pertama kali mereka melihat wajah anak dari pemilik perusahaan. memang buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. gohan sangat tampan seperti egon namun versi lebih ramah dan manis. rasanya kantor akan lebih menyenangkan dengan kehadiran generasi menyegarkan .

gohan memperkenalkan diri sebagai direktur baru , presiden tetap egon . ia meminta semua orang memanggilnya hans.entah dari mana nama itu muncul . kedatangannya disambut baik. mereka juga menantikan kebijakan yang belum pernah ada selama masa kepemimpinan Egon dan ben. ..

gohan mempelajari tentang para staf yang bekerja. kebanyakan memang karyawan yang sudah kawakan. karyawan setia sejak masa egon memimpin. dia hanya ingin tahu apa saja yang sudah karyawannya miliki selama kerja disini. satu persatu mereka di panggil dan di wawancarai, mereka pikir akan ada pemecatan ternyata hanya ke khawatiran saja .

seminggu berada di kantor lebih melelahkan dari pada di kafenya. otak gohan mulai aktif , selama ini ia membeku kan nya . kecerdasannya memang anugerah tuhan. ia sedang memikirkan kebijakan apa yang akan dia keluarkan.

gohan menempelkan kabar gembira di papan pengumuman tanpa sepengetahuan siapapun . ia pun tak minta persetujuan egon .

" mulai tahun depan, akan ada reward buat kalian yang berprestasi. bekerja lebih keras, disiplin dan peningkatan dalam setiap usahanya .

* liburan ke luar negri untuk 10 orang

* barang elektronik keluaran terbaru untuk 10 orang

* cuti seminggu namun tetap di bayar untuk 10 orang

* unit apartement untuk 2 orang sesuai domisili

di awasi langsung oleh pak hans. semoga kalian jadi orang-orang beruntung. tetap semangat .

semua karyawan adalah peserta tanpa kecuali .

mereka yang membaca pengumuman senang bukan main. mungkin ini alasan wawancara dadakan ahir-ahir ini.

egon dan ben mengetahui apa yang gohan lakukan. mereka membiarkannya. hanya akan melihat dari jauh apakah itu akan berhasil. sebulan pertama sudah terlihat hasilnya, mereka bekerja lebih teliti lebih cepat dan disiplin soal waktu. kerja sama dalam kelompok pun terlihat lebih baik.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C2
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión