Bibir dan kedua tangannya bergerak menyentuhku bersamaan dengan posesif. Aku terperangkap di antara tubuh Alex dan dinding kamarku. Tidak bisa melarikan diri darinya... aku tidak ingin melarikan diri darinya.
Tanganku merayapi dadanya hingga suara geraman bercampur lenguhan dalam keluar dari sela bibirnya yang menjajahku. Seluruh tubuh Alex terasa keras dan sangat hangat. Salah satu tanganku terus bergerak hingga ke belakang lehernya lalu menyusupi rambut ikalnya.
Alex mendorongku ke dinding hingga tubuh kami saling menempel, melebur menjadi satu. Jantungku berdebar keras dan tidak beraturan sementara gairah dan rasa rindu yang menyiksa bercampur menjadi satu, mengaburkan akal sehatku. Yang kuinginkan saat ini hanya lah dirinya, sebanyak mungkin dan sedekat mungkin.