"Hentikan, Caroline," tegur Balthazar dengan suara memerintah. Seketika seluruh kekuatanku menghilang dan atmosfir di sekitar kami yang menegang berangsur kembali normal. Aku mendongak menatapnya sedikit kebingungan karena kekuatan Leykanku menuruti perintah Balthazar dengan mudah daripada keinginanku sendiri.
Dimitri tersungkur ke rumput di bawahnya dengan nafas tersengal-sengal, sedangkan Alex berhasil berdiri lagi walaupun dengan kernyitan perih di keningnya.
"Kau bermaksud membunuh mereka?" sentak Balthazar yang membuat perhatianku tertuju kembali padanya. Ia masih terlihat marah.
"Tidak! Tentu saja tidak," sergahku membela diri. "Aku tidak bisa mengendalikan—"
Bruk!