Tubuhku terasa lebih segar pagi ini walaupun aku hanya sempat tidur selama satu jam sebelum menyelinap keluar dari kamar Rosie kembali ke kamarku di Hotel Astoria Waldorf. Sebenarnya aku masih bisa tidur tiga jam lagi, tapi Grisha muncul di depan kamarku tepat pukul enam pagi.
Untungnya moodku hari ini sedang sangat bagus, jadi aku tidak mengomelinya karena Ia datang terlalu pagi. Grisha seharusnya berterima kasih pada Rosie. Memori panas semalam kembali terulang di kepalaku setiap kali aku menyebut atau mengingat namanya.
Rosie masih tertidur lelap ketika aku menyelinap keluar dari pelukan hangat tubuh telanjangnya dan selimutnya. Rambut berantakannya dan wajah rileksnya menjadi hal terakhir yang tersimpan dalam memori spesialku, sebelum aku menyeret diriku keluar dari jendela kamarnya.