"Pasangan... mu?" ulang pria bernama Alastair itu lalu tiba-tiba Ia tertawa sangat keras hingga membuatku sedikit tersentak karena terkejut. Alexei masih tersenyum, tapi kedua matanya juga terlihat jengkel. Tawanya menggema di ruangan besar ini, setelah beberapa detik Ia berusaha mengendalikan dirinya lagi.
"Kau pasti bercanda," kata Alastair sambil mengusap sudut matanya sekilas. Ia tersenyum lebar lalu melangkah mendekatiku. "Maaf kalau aku tidak sopan," ucapnya sebelum mengulurkan tangannya padaku. "Hanya saja aku belum pernah mendengar lelucon selucu itu keluar dari mulut menyebalkannya."
Ah, jadi mereka benar-benar dekat, pikirku sebelum membalas jabatan tangannya. "Tidak apa-apa, santai saja," balasku dengan senyuman ramah lagi. Ini pertama kalinya aku melihat Alexei merasa sangat rileks di depan orang lain selain diriku. Alexei juga terlihat rileks di depan Andrei tapi jelas sekali mereka memiliki hubungan antara atasan dan bawahan.