Hari berikutnya setelah Andrew dan keluarganya kembali dari Semarang, pasangan itu harus melakukan aktivitas seperti biasa. Andrew mengantarkan anak dan istrinya masuk ke dalam kantor sekaligus menemaninya sampai Rendra datang. Setelah lelaki muda itu datang, Andrew langsung pamit untuk segera ke kantornya sendiri. Dengan penuh semangat, lelaki itu masuk melewati lobby depan A.H Architect. Beberapa orang yang berpapasan dengannya, menatap Andrew sedikit aneh. Seolah ada sesuatu yang sedang mereka sembunyikan dari pemilik perusahaan itu. Tak ingin mengambil pusing, Andrew langsung menuju ke ruangannya. Nindy yang juga sudah berada di mejanya langsung mengikuti atasannya masuk ke dalam. "Selamat pagi, Pak Andrew. Bagaimana perjalanan Anda?" sapa Nindy dengan sopan dan suara yang terdengar cukup ramah.