Waktu sudah maju beberapa tahun. Bahkan Alva pun sekarang sudah menjadi lelaki yang mempesona dan membuat semua orang yang melihatnya akan melirik dua kali. Dia sudah kuliah di tingkat dua dan umurnya berkisar sembilan belas tahun. Wajahnya yang tegas, pembawaan yang tenang, dan yang menjadi orang-orang tergila-gila padanya adalah dengan smirk nya. Satu kali saja dia melakukannya, maka itu seperti candu yang tidak bisa terobati akan apa pun lagi. Keluarganya bahkan bangga sekali memiliki Alva dalam hidupnya.
Dia suka belajar, itu adalah kelebihan yang dimilikinya. Dan sayangnya lagi, Cherry tak lagi hamil setelah mendapatkan Alva di dalam hidupnya. Program yang dulu dilakukannya tak membuahkan hasil dan akhirnya dia harus menyerah karena memang Tuhan hanya ingin menitipkan satu anak saja kepadanya dan juga Berry. Ada rasa kecewa di dalam hatinya, tapi dia tak bisa menyalahkan siapapun. Maka yang menjadi adik kesayangan Alva adalah putri dari Arka dan Ava.