"Aku ingin bertanya kepada Abang." Hana sudah berganti pakaian, kemudian duduk di samping lelaki itu.
"Katakan." Yang Hana sukai dari Leo adalah, lelaki itu sama sekali tak pernah mengabaikan Hana sama sekali Ketika mereka sedang bersama seperti ini. Tak ada yang sama-sama sibuk dengan ponselnya masing-masing dan akhirnya mereka seperti orang asing satu sama lain. Leo memberikan perhatian yang lebih kepada Hana dibandingkan dengan apapun. Hana adalah prioritasnya. Dan, Hana menyadari hal itu betul-betul sejak pertama kali mereka bersama.
Hana tahu, Leo bukanlah lelaki yang memiliki gelar CEO, atau direktur, atau manager. Bukan, Dia hanyalah pria biasa yang ahli dalam 'gulat', pertengkaran, atau hal-hal yang berbau fisik. Tapi selama Hana bersama dengan Leo, tak pernah sekalipun dia didatangi oleh orang-orang yang mengaku sebagai musuh Leo. Sama sekali tidak. Dan itu melegakan. Hanya saja, dia harus menanyakan dan memastikan itu.