Setelah mengatakan itu, tak lantas mereka pergi dari sana. Keduanya justru merenung dengan mulut yang hanya terkunci tanpa dengan pikiran melayang kemana-mana. Ini benar-benar terlihat kecanggungan. "Mungkin ini adalah cara Tuhan untuk menghilangkan ingatan yang buruk yang pernah aku alami sebelumnya." Tiba-tiba saja Cherry berbicara lagi. "Bukankah Tuhan selalu memiliki cara yang terbaik?"
"Kalau Cherry melupakan kejadian buruk, itu tidak masalahnya. Hanya yang menjadi sayang adalah ketika Cherry melupakan Berry."
"Apa hubungan kami sedekat itu dulu?"
"Ya, sangat dekat." Tidak ada yang mau memberikan kedekatan antara Berry dan Cherry bahkan Robby sekalipun. Dan itu membuat rasa penasaran Cherry benar-benar naik sampai ubun-ubun.
"Apa Om bisa menceritakan itu? Maksudku, kedekatanku dengan putra Om." Ada tatapan Cherry yang begitu dalam. Robby bahkan baru menyadari, jika gadis di depannya ini tak ada beda dengan yang dulu. Dia terlihat tegas, dan seperti tak bisa digoyahkan.